Termasuk Pemprov Sulsel serius mencanangkan program menanam pisang untuk mendorong peningkatan ketahanan pangan, baik untuk kepentingan konsumsi maupun tujuan komersil sebagai produk ekspor. Target awal, Pemprov. menyiapkan lahan 100 ribu hektar sebagai areal komoditas tanaman pisang di beberapa daerah potensial.
Ketiga, terkait upaya mensukseskan program kerja mempermudah birokrasi untuk mendorong peningkatan investasi, maka dengan masa jabatan Pj. Gubernur yang terbatas, tampaknya sulit direalisasi untuk target hasil yang besar. Sehingga yang dapat dilakukan, membenahi beberapa hambatan atau tantangan yang selama ini dihadapi.
Di antaranya mempertahankan posisi Indeks Hambatan Investasi (IHI) Sulsel pada posisi sedang (43,65) atau memperbaiknya dengan membenahi hambatan tertingi pada aspek teknologi, hukum, dan politik.
Selain itu, berupaya mendirikan lembaga MPP baru di beberapa daerah potensi investasi lain pada beberapa sektor unggulan. Diantaranya di Kota Makassar, untuk investasi infrastruktur jalan dan pelabuhan, termasuk industri pengolahan. Kabupaten Bone, investasi industri pengolahan hasil-hasil pertanian terutama beras dan pisang. Kabupaten Luwu, untuk investasi industri tambang.
Keempat, terkait pencapaian target program kerja pengentasan kemiskinan ekstrim (absolut), tampaknya juga terbatas akibat keterbatasan waktu masa jabatan Pj. Gubernur. Sehingga sekurangnya diharapkan jumlah penduduk dengan kategori miskin ekstrim tidak bertambah dari jumlahnya dibanding periode Gubernur sebelumnya. Atau diharapkan adanya dampak positif jika ketiga target program kerja lainnya berhasil direalisasi.