English English Indonesian Indonesian
oleh

Minyak Goreng

Minyak goreng merupakan kebutuhan dasar bagi manusia, dan karena itu dalam keseharian minyak berfungsi sebagai penghantar panas dan penambah cita rasa gurih.

Minyak Goreng kembali tersedia di pasar tradisional dan supermarket tetapi harga naik 2 kali lipat untuk kualitas premium kemasan dua liter yaitu  Rp 50.000, sebelumnya hanya  Rp28.000. Sedangkan untuk minyak goreng curah, pemerintah memberikan subsidi dengan harga Rp14.000 / liter. Mengapa minyak goreng tiba-tiba hilang di pasar lalu muncul kembali, tetapi harganya menjadi naik dua kali lipat? Jawabannya karena adanya kenaikan permintaan dan harga Crude Palm Oil (CPO) atau minyak sawit mentah di dunia. CPO untuk pemenuhan industri biodiesel seiring dengan penerapan Mandatori Presiden/ kebijakan B30 (Campuran biodiesel 30 % dan 70% BBM jenis solar). Faktor lainnya, yaitu gangguan logistik selama pandemi Covid-19, seperti berkurangnya jumlah kontainer dan kapal.

Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi membeberkan ada dua kemungkinan penyebab minyak goreng langka di pasaran. Pertama, lantaran ada kebocoran untuk industri, yang kemudian dijual dengan harga tak sesuai patokan pemerintah. Kedua, ada penyelundupan dan penimbunan dari sejumlah oknum.

Sebenarnya minyak goreng dapat diproduksi dari berbagai bahan mentah, misalnya kelapa, kelapa sawit, kopra, kedelai, biji jagung, biji bunga matahari, zaitun, dan lain-lain. Tetapi, ternyata CPO bisa memengaruhi keberadaan minyak goreng di pasaran, artinya minyak goreng di Indonesia asalnya merupakan minyak sawit.

News Feed