”Ini sudah lama, sejak tahun 2016. Waktu itu Pak Munafri Arifuddin masih Manajer PT Persaudaraan Sepak Bola Makassar. Total hutangnya sekitar Rp14 miliar, itu ada untuk keperluan pribadi juga. Tetapi yang belum terbayar sekitar Rp5,7 miliar.”
WIDYAWAN SETIADI
MAKASSAR
PSM Makassar sedang terombang-ambing. Kondisi keuangannya tidak stabil, bahkan semakin buruk setelah tagihan hutang bertubi-tubi datang. Saat ini klub berlambang Kapal Phinisi itu retak. Tambal sulam selama delapan tahun nyaris tidak memberi dampak baik.
Namun begitu, semua pecinta sepak bola tentu berharap yang terbaik untuk klub sepak bola tertua di Indonesia itu. Terlebih lagi, wakil Indonesia timur di kompetisi tertinggi sepak bola Indonesia itu punya sederet prestasi. Juara bertahan Liga 1 dan menjadi wakil Indonesia di AFC Cup.
Namun prestasi itu mulai kendor. Musim ini performa Pasukan Ramang tidak stabil. Bahkan dalam dalam sembilan laga yang mereka mainkan, PSM sudah empat kali tunbang. Tiga di antaranya menang dan dua lainnya berakhir imbang.Tentu banyak hal yang mempengaruhi hal ini.
Bisa saja keuangan salah satu penyebabnya. Entah gaji pemain yang tertunda, bonus ynag tidak terbayar, atau bisa juga karena faktor yang lain. Sebab selama ini, sebagian dari arus keluar masuknya keuangan PSM bersumber dari pinjaman.
Baru-baru ini, salah satu orang yang pernah dekat dengan PSM, Shesie Erisoya T, menyampaikan keluhannya melalui sosial media. Tidak hanya itu, perempuan yang akrab disapa Oya itu juga sudah melayangkan surat ultimatum nomor 05/B/T.A/VII/2023, tertanggal 27 Juli 2023.