English English Indonesian Indonesian
oleh

Kadin Sulsel Sebut Geliat Ekspor-Impor Mesti Ditopang Kebijakan

FAJAR, MAKASSAR — Melemahnya aktivitas ekspor-impor menjadi hambatan untuk geliat ekonomi Sulsel. Hal tersebut mesti mendapatkan perhatian khusus agar tidak menimbulkan dampak negatif.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sulsel, Andi Iwan Darmawan Aras menuturkan, terjadinya penurunan aktivitas ekspor-impor dapat berdampak di berbagai sektor ekonomi di Sulsel.

“Jika volume impor konsumsi berkurang, hal itu menunjukkan bahwa telah terjadi penurunan permintaan dan konsumsi masyarakat Indonesia. Namun kita masih percaya kebutuhan konsumsi kita masih bisa dipenuhi oleh pangan lokal,” ucapnya.

Bendahara Umum DPN HKTI itu mengatakan, hal yang mesti menjadi kekhawatiran adalah jika aktivitas impor barang modal dan bahan baku atau penolong yang berkurang volumenya. Sebab investasi Indonesia menggantungkan barang modal dan bahan baku dari luar negeri.

“Jika hal tersebut dibiarkan melemah dalam waktu lama, maka sangat memungkin terjadi melandainya investasi kita,” ujarnya.

Kemudian dari segi aktivitas ekspor juga sedang terjadi penurunan permintaan dari buyers. Sehingga volume ekspor untuk Sulsel juga mengalami penurunan.

“Penurunan itu dipengaruhi oleh beberapa hal. Di antaranya kondisi perekonomian negara tujuan dan termasuk terjadinya penurunan harga komoditas andalan Sulsel seperti rumput laut dan nikel. Sehingga para pelaku usaha menahan untuk melakukan penjualan,” katanya.

Badan Kehormatan BPP Hipmi itu menyebut, untuk mencari jalan keluar atas permasalahan tersebut harus ada keterlibatan dari pemangku kebijakan di dalamnya. Sebab, jika hanya mengandalkan pelaku usaha itu ruangnya terbatas.

News Feed