English English Indonesian Indonesian
oleh

Festival Tanjung Pallete di Bone Digagas, Pondasi Awal Menuju KEN

FAJAR, MAKASSAR-Kabupaten Bone saat ini sedang menggagas festival di perairan Tanjung Pallete. Hal ini diharapkan dapat menjadi pondasi awal untuk masuk dalam kalender Kharisma Event Nusantara (KEN).

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulsel, Asriady Sulaiman mengatakan, ini adalah kali pertama festival tersebut dilaksanakan di sana. Harapannya, festival ini dapat memperkenalkan potensi wisata yang lebih banyak di Sulsel.

“Ini adalah kali pertama, sebagai stimulus. Sebelumnya, tempat ini hanya merupakan kawasan wisata, tetapi sekarang menjadi festival. Harapannya, hal ini dapat menarik wisatawan untuk mengenal wisata di Sulsel, khususnya Bone,” ujarnya pada Senin, 19 Juni.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa pondasi awal ini dapat menjadi modal yang baik menuju KEN. Terlebih lagi, jika Pemerintah Kabupaten Bone dapat mengemasnya dengan baik dan menunjukkan potensi yang ada secara lebih jelas.

“Rencananya, festival ini akan dihadiri oleh pihak kementerian. Tetapi, keputusan mengenai waktunya akan ditentukan nanti. Semoga festival ini dapat dikemas dengan baik, sehingga saat pihak kementerian melihat langsung, mereka dapat memberikan kesan yang baik,” kata Asriady.

Selain itu, Asriady juga berharap Pemerintah Kabupaten Bone dapat melaksanakan festival ini secara berkesinambungan. Hal ini merupakan salah satu syarat agar dapat masuk dalam kalender KEN Kemenparekraf.

“Syaratnya adalah harus dilaksanakan selama tiga tahun berturut-turut. Semoga setelah ada pergantian kepemimpinan, festival ini tetap mendapat sambutan yang baik dari pemimpin selanjutnya,” harapnya.

Kadisbudpar Bone, Andi Promal Pawi, menyatakan bahwa festival ini diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke Bone, baik wisatawan domestik maupun mancanegara. Hal ini dianggap dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di sektor pariwisata.

“Target PAD dari sektor pariwisata tahun ini adalah Rp1 miliar. Pada tahun lalu, jumlahnya hanya sekitar Rp800 juta. Jadi, terdapat peningkatan sekitar Rp200 juta,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa untuk mengembangkan kawasan strategis wisata di Bone, pihaknya perlu melibatkan investor. Hal ini akan meningkatkan pengelolaan pariwisata secara keseluruhan. “Masih terdapat banyak sektor yang belum optimal, terutama dalam hal infrastruktur,” tambahnya.

Ia menjelaskan bahwa Bone harus menjadi tujuan wisata, bukan hanya menjadi daerah transit wisata. Bone adalah Jiwa Bugis, sehingga dapat menjadi daerah wisata seperti Toraja dan Bulukumba.

“Saat ini, terdapat perbaikan jalan di Tanjung Pallete dan sedang dalam proses pembangunan. Semoga pembangunan ini berjalan lancar hingga ke pusat kota,” tuturnya.

Mulai tahun 2023, Bone akan meluncurkan Festival Tanjung Pallete sebagai acara tahunan yang diselenggarakan setiap bulan Juni. Semua pemangku kepentingan diharapkan dapat mendukung acara tersebut untuk mengembangkan ekonomi pariwisata terpadu di Tanjung Pellete yang terhubung dengan Goa Cempalagi.

“Pada acara tersebut, akan diadakan berbagai atraksi seni, budaya, dan tradisi. Seperti pertunjukan seni dan budaya, tari etnik, tari kreasi, musik remaja, lomba foto dan film pendek, kuliner pariwisata, dan beberapa acara menarik lainnya. Kami juga akan mengadakan pameran ekonomi kreatif yang melibatkan UMKM lokal,” paparnya.

Saat ini, rencana tersebut sedang dalam proses penyusunan master plan. Ia berharap acara tersebut dapat menjadi acara tingkat provinsi dan bisa masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN).

“Meskipun objek wisata kita indah, jika infrastruktur tidak memadai, orang tidak akan tertarik untuk datang. Oleh karena itu, pembangunan pariwisata harus melibatkan kolaborasi dari semua pihak,” ujarnya. (wid-sae/*)

News Feed