Pada hari ketiga pelatihan ini, Idawati menuturkan, salah satu tujuan penyusunan bahan ajar BIPA ini adalah untuk mengenalkan masyarakat Indonesia dan kebudayaan yang dimilikinya kepada penutur asing melalui Bahasa Indonesia.
Hal tersebut menjadi salah satu alasannya tertarik mengikuti kegiatan ini. Usai pelatihan Sahtiani berharap bisa membuat bahan ajar BIPA. Sekaligus bisa menyusun modul bagi pengajar BIPA, berupa buku pegangang atau buku saku.
Sasarannya agar pengajar punya tuntunan dalam mengajar BIPA sehingga bisa memperkenalkan budaya lokal Sulawesi Selatan. Bagi Idawati, dia berharap peserta yang terpilih mengikuti bimbingan teknis penulisan bahan ajar BIPA ada dari luar negeri agar ada kombinasi antara bahasa Indonesia dan bahasa asing.
“Ada yang berasal dari luar Indonesia supaya kombinasi antara materi yang diajarkan bisa diselipkan kosakata-kosakata Bahasa Indonesia atau bahasa daerah kemudian disandingkan kosakata asing misalnya dari Jepang, Korea, China, Arab Saudi, Thailand, dan Inggris,” tutup Ida. (*)
Fitriani
Peliput adalah mahasiswi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Negeri Makassar (UNM) yang sedang magang di FAJAR. Tulisan ini untuk memenuhi tugas belajar meliput.
