“Sekitar waktu setengah sampai satu jam, tentatif, itu anggota kepolisian sudah hadir untuk menindaklanjuti. Dan kami telah membentuk ada tim khususnya,” terangnya.
Menurut Ngajib, kehadiran nomor whatsapp bantuan polisi adalah perpanjangan dari call center milik Polri. Yang membedakannya, karena dibuat lebih dekat dengan masyarakat.
“Pada prinsipnya sama (call center 110). Ini hanya untuk lebih memudahkan. Hanya dengan menggunakan whatsapp, sebagaimana masyarakat banyak menggunakannya. Ini tentu lebih efektif dan efisienlah,” ucap dia.
Ia tegaskan, kalau nomor whatsapp bantuan polisi dipastikan lebih responsif dalam menerima dan menindaklanjuti aduan masyarakat. Seiring berjalannya waktu, akan terus dilakukan evaluasi agar semakin maksimal.
Ngajib yang ditemui di ruangannya, Rabu, 10 Mei, kemarin, menunjukkan langsung bagaimana nomor whatsapp bantuan polisi bekerja. Ia memperlihatkan ada operator yang bertugas selama 24 jam stand by menerima informasi dan aduan masyarakat yang diterima.
Dirinya sendiri juga menyediakan fasilitas sendiri untuk memonitoring pesan masuk secara langsung. Sehingga dapat dipastikan kalau tidak ada yang akan terlewatkan. “Yang pasti setiap ada informasi masyarakat yang masuk di nomor ini akan kita follup, dan langsung kita tindaki dengan segera,” tandasnya.
Dengan begitu, Ngajib meyakini bahwa akan hubungan antara polisi dan masyarakat akan semakin dekat. Sebab, ada interaksi yang terjadi dalam pelaporan meskipun hanya melalui whatsapp.
Lebih spesial lagi, karena setiap aduan yang telah ditindaklanjuti ternyata ada umpan balik. Operator akan kembali menyampaikan hasilnya kepada pelapor atau pengirim pesan aduan.