FAJAR, MAKASSAR– Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Makassar menjajaki kerja sama dengan PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI). Ini berkaitan dengan angkutan via jalur laut.
Selama ini, BBKP mengaku masih sering kecolongan dengan upaya penyelundupan hewan atau tanaman ilegal. Sehingga, butuh kerja sama dengan Pelni agar upaya penyelundupan bisa ditekan sebaik mungkin.
Kepala BBKP Makassar, Lutfie Natsir berharap, kedepannya Pelni bisa memaksimalkan pengawasan hewan ataupun tumbuhan yang akan diangkut menggunakan kapal. Harus ada dokumen resmi dari BBKP dahulu baru bisa diangkut.
Sebab jika barang dibiarkan berangkat tanpa dokumen resmi, maka bisa berakibat fatal. Mulai dari kemungkinan penyebaran penyakit sampai dengan eksploitasi hewan dan tumbuhan yang dilundungi.
”Ini hal bagus karena Pelni mendukung. Kami punya Mobile XRay yang sewaktu-waktu bisa digunakan, termasuk laboratorium mobile. Jadi bisa lebih mudah dan efektif,” ujarnya, Senin, 8 Mei.
Lebih lanjut Lutfie mengatakan, selain pemeriksaan hewan dan tumbuhan beserta media angkutnya, BBKP juga mendapat tugas tambahan untuk akselerasi komoditas pertanian. Dalam hal ini ekspor maupun lemparan antar daerah.
”Tentu untuk tumbuh kembang dan akselerasi komoditi pertanian Sulsel juga. Kami difasilitasi alat angkut untuk efisiensi biaya. Kerja sama kami ini lebih mengutamakan pelayanan dulu. Kalau ini berjalan baik, tentu akan menaikkan pendapatan dari petani kita,” kata dia.
Kerja sama ini dilakukan, sebab kian besar potensi hasil bumi Sulsel yang bisa dilempar keluar. Sehingga, kerja sama ini bisa saling menguntungkan satu sama lain.