English English Indonesian Indonesian
oleh

Edysul Isdar Bikin Bangga, Mahasiswa UINAM yang Diterima di Harvard dan Stanford

FAJAR, MAKASSAR-Mahasiswa Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM), Fakultas Sains dan Teknologi (Saintek), Jurusan Fisika, Edysul Isdar berhasil lolos di dua kampus terbaik dunia yaitu Universitas Harvard dan Universitas Stanford. Itu disampaikan Rektor UINAM, Prof Hamdan Juhannis saat wisuda di Auditorium pada Selasa, 9 Mei.

Prof Hamdan mengungkap bahwa meskipun dirinya sudah menjadi guru besar dan rektor tapi masih memimpikan menjadi seperti Edysul. “Segera setelah menyelesaikan studinya sudah dapat tawaran dari dua universitas terbaik di dunia, dapat beasiswa dari Stanford dan Harvard. Dimana berdasarkan rangking universitas, Harvard peringkat dua dan Stanford Peringkat dua,” ujar Prof Hamdan menggebu.

Menurutnya, Edysul menjadi mimpi bagi semua wisudawan hari itu, tidak hanya wisudawan UINAM, tapi berkuliah di Stanford dan Harvard adalah impian semua orang di dunia. “Edysul ini adalah contoh terbaik untuk mimpi-mimpi semua anak, berkuliah di universitas terbaik di dunia. Saya saja yang S3 universitas terbaik di Australia tapi saya tidak bisa belajar di Harvard dan Stanford seperti Edysul. Dia akan menjadi wakil UINAM. Saya merasa speechles,” katanya.

Lebih lanjut, menurutnya, ini adalah sebuah kebanggan bagi UINAM dan sebuah terobosan baru pasalnya belum ada alumni yang langsung mendapatkan tawaran beasiswa dari universitas terbaik di dunia itu.

Sementara itu, Edysul Isdar, mengaku ada beberapa tahapan yang dilakukannya sehingga bisa lolos. Pertama, terlebih dahulu dirinya mengapply pada website di Stanford dan Harvard. *Saya submit itu sertifikat-sertifikat internasional saya, karena dari dulu sudah sering ikut lomba internasional dapat medali dan sertifikat. Sertifikat inilah yang saya gunakan sebagai penunjang di kedua kampus tersebut. Alhamdulillah, walau belum dapat sidik jari, tapi dapat LoA,” bebernya.

Dirinya mengaku bahwa sertifikat itu dikumpulkannya sejak semester lima. Dirinya rutin mengikuti lomba internasional seperti di Polandia, Canada, Thailand, Malaysia, Singapura dan sebagainya.

“Saya belum pilih mana universitas yang saya akan masuki, tapi kemungkinan besar saya saat ini saya pilih Stanford karena sudah plus beasiswa, untuk Harvard baru lulus kampus, tapi bila nanti plus beasiswa bisa jadi pilih di Harvard,” bebernya.

Pria asal Bone ini membeberkan strategi agar bisa kuliah diterima di kampus terbaik dunia. Pertama, dirinya rutin mengikuti lomba internasional sejak semester lima. Karena dirinya memang bercita-cita kuliah S2 di luar negeri dan salah satu syarat agar lolos adalah ikut lomba internasional dan mendapat medali dan sertifikat.

“Dari Maba sudah ada cita-cita keluar negeri. Saya search di internet caranya. Semester lima baru sering ikut lomba internasional,” beber Mahasiswa Jurusan Fisika ini. (mia/*)

News Feed