English English Indonesian Indonesian
oleh

PPP Jadi Magnet Baru, Eks Petinggi Nasdem Merapat

FAJAR, MAKASSAR– Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menjadi magnet baru. Sejumlah tokoh partai lain mulai banyak yang merapat ke Partai Ka’bah tersebut.

Setelah kepindahan Sandiaga Salahuddin Uno dari Partai Gerindra ke PPP, banyak kader lain yang turut merapat. Yang terbaru, eks petinggi Nasdem Makassar, Arfah Yusuf, juga merapat ke PPP.

Sebelumnya, Arfah Yusuf merupakan bendahara DPD Nasdem Makassar. Dia juga pernah menjabat sebagai wakil ketua Garda Nasdem Sulsel. Bahkan, dia masuk daftar bacaleg Nasdem di Dapil IV Makassar untuk Pileg 2024.

Tetapi dia memutuskan pindah ke PPP karena alasan rindu rumah lama. Dia juga pernah menjadi bagian dari PPP pada pileg 2014 lalu. Kini dia kembali bertarung di dapil III Makassar pada Pileg 2024 melalui PPP.

”PPP bukan partai baru bagi saya. Padq 2014 saya pernah menjadi bagian dari PPP. Ini bukan karena sempitnya ruang kemenangan di Nasdem, tetapi karena saya rindu Ka’bah,” ujarnya, Minggu, 30 April, malam.

Lebih lanjut Arfah menegaskan siap memenangkan PPP pada semua kontestasi politik. Khususnya pada pemenuhan kursi di DPRD Makassar.

”Saya bergabung karena mau berjuang bersama PPP. Tentu semua kontestasi harus dimenangkan dan insyaallah saya akan menjadi bagian dari PPP,” terangnya.

Ketua DPW PPP Sulsel, Imam Fauzan menegaskan, partainya tidak menargetkan jumlah kursi. Akan tetapi, PPP harus bisa menduduki kursi pimpinan di DPRD Makassar untuk periode mendatang.

”Kami tidak punya target kursi, tetapi kami optimis bisa dapat kursi pimpinan di DPRD Makassar. Terlebih lagi setelah kakak Ashar merapat, insyaallah kursi pimpinan bisa diraih,” kata dia.

Pengamat Politik Universitas Hasanuddin, Sukri Tamma menilai, perpindahan kader partai ke partai lain punya banyak alasan. Namun indikasi terbesarnya berkaitan dengan potensi kemenangan.

”Pasti ada kepentingan. Dan kepentingan terbesar bagi politisi yang mau bertarung tentu peluang kemenangan. Bisa saja dia kader partai besar sebelumnya, tetapi peluang kemenangannya ada di partai baru,” terangnya. (wid)

News Feed