English English Indonesian Indonesian
oleh

Wapres Sebut Tiada Event Pengganti Piala Dunia U-20, Pengamat: Jangan Tutup Peluang

SEMARANG, FAJAR – Pemerintah Republik Indonesia memastikan belum rencana event pengganti Piala Dunia U20. Ini bisa saja termasuk isu tuan rumah Piala Dunia U17.

Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin mengatakan, batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 menyisakan kerugian hingga triliunan rupiah.

Selain itu, raibnya potensi kedatangan wisatawan asing yang diproyeksikan mencapai ribuan orang pada setiap pertandingan, menjadi kerugian lain yang harus diterima Indonesia.

”Saya kira masalah pembatalan itu, pemerintah belum ada keinginan untuk membuat semacam event tandingan,” ujarnya, Selasa, 4 April.

Lebih jauh dia mengatakan, sejauh ini pemerintah tetap mengupayakan agar Indonesia dapat mengikuti event-event sepak bola internasional lain yang diselenggarakan FIFA. Akan tetapi belum waktu dekat ini.

Selain itu, Ma’ruf juga menekankan, hal yang perlu dilakukan saat ini adalah pembinaan olahraga sepak bola Indonesia. Baik melalui program Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) maupun kerja sama dengan FIFA.

”Saya juga berharap FIFA bersama pemerintah kita membangun sepak bola yang lebih baik ke depannya. Kita ingin bekerja sama dengan FIFA lebih jauh dalam rangka memperkuat persepakbolaan Indonesia,” kata dia.

Hal ini dilakukan karena FIFA sendiri menilai pemain sepak bola Indonesia punya talenta dan potensi yang cukup besar. Sehingga, sangat layak untuk dikembangkan.

”Ini menjadi hal yang sangat penting, bagaimana pembinaan sepak bola masif dilakukan. Kita mulai dari sejak usia dini hingga nanti menjadi pemain yang andal,” terangnya.

Pelatih Timnas U17 Bima Sakti mengatakan, dirinya belum mendapatkan informasi terkait hal itu. Dia belum berani berbicara banyak sebelum ada kepastian.

”Waduh kalau soal itu (Tuan rumah Piala Dunia U17), saya belum tahu bang. Belum dapat informasi resmi,” ujarnya kepada FAJAR, Rabu, 5 April.

Hal serupa juga dilontarkan asisten pelatih timnas U17, Kurniawan Dwi Yulianto. Dia masib enggan angkat suara terkait hal itu, sebelum ada pengumuman atau informasi resmi.

Pengamat sepak bola Assegaf Razak mengatakan, jika memang peluang menjadi tuan rumah Piala Dunia U17 besar, maka pemerintah tidak perlu menutup peluang tersebut.

Sebab, hal ini bisa menjadi pelipur lara bagi masyarakat yang kecewa akibat pembatalan Piala Dunia U20 di Indonesia. Selain itu, bisa juga tetap menjaga asa pendapatan dari wisatawan asing.

”Kalau jadi, tentu ini hal bagus. Bisa mengobati kekecewaan masyarakat. Pemerintah juga tidak kehilangan pendapatan dari wisatawan asing yang datang mendukung negaranya,” ujarnya.

Selain itu, menjadi tuan rumah Piala Dunia U17 juga bisa menjadi hal bagus untuk mendongkrak semangat dan moral para pemain muda. Sebab, mereka merasa punya kesempatan lebih.

”Pemain muda juga kan bisa terangkat lagi semangatnya. Mereka bisa saja merasa punya kesempatan terbaik dan mengukir sejarah,” lanjutnya.

Terlebih lagi, komposisi timnas U17 tidak buruk. Banyak penggawa timnas U16 yang bisa ditarik. Sebab, mereka sudah punya pengalaman menjuarai kompetisi tingkat Asia.

Namun begitu, perlu juga persiapan matang dari klub. Sebab, tidak elok juga jika tuan rumah hanya terkesan sebagai partisipan. Sehingga, timnas layak untuk membuktikan diri bahwa mereka mampu bersaing di kancah dunia.

”Kan pemain U17 ini ada yang sempat ikut di U20. Terus pemain U16 juga bisa diambil, apalagi pernah juara. Tapi harus tetap ada.persiapan.meskipun mepet. Tidak enak juga kalau kita tuan rumah tapi seperti partisipan saja,” terangnya. (wid/zuk)

News Feed