Novi menambahkan, Pelatihan ini bertujuan melibatkan kaum muda sebagai pemilih pemula yang tangguh dalam menghadapi banyaknya informasi termasuk hoaks, dan ujaran kebencian menjelang dan selama Pemilu nanti.
Secara terpisah Project Manager Ni Made Ras Amanda G. menjelaskan disinformasi atau hoax menjelang pemilu di internet cukup tinggi, sehingga perlu mengajak pemilih muda agar kritis, cerdas, dan tangguh memerangi disinformasi. “Untuk itu, program ini mengusung tagline “Yang Muda, Yang Cerdas Memilih”,“ ujarnya.
Program literasi digital yang digagas Japelidi dan Konsulat Jendral Kedutaan Besar Amerika Serikat Surabaya ini diisi dengan sosialisasi dan media pembelajaran video kepada pemilih muda.
Metode tersebut dianggap sesuai dengan karakter anak muda, sehingga mudah dipahami dan diterima oleh pemilih muda.
Kolaborasi antara Japelidi dan Konsulat Jendral Kedutaan Besar Amerika Serikat Surabaya ini adalah progam lanjutan.
Pada 2022 lalu kolaborasi ini sudah menyelesaikan kegiatan “Penguatan Literasi Digital Bagi Kaum Muda di Indonesia Timur” yang juga berupaya menyiapkan anak muda memerangi disinformasi. Japelidi sendiri telah hadir dengan beragam kegiatan untuk meningkatkan kompetensi literasi digital masyarakat sejak tahun 2017. Sejumlah akademisi dari 81 perguruan tinggi di 31 wilayah Indonesia tergabung dalam Japelidi. (rilis)