English English Indonesian Indonesian
oleh

Lawan Malinformasi, Japelidi Sasar Akademisi, Jurnalis, dan Mahasiswa

MAKASSAR, FAJAR—Hoaks alias informasi palsu masih terus “menyerang” dunia digital. Cara terbaik mengatasinya adalah dengan meningkatkan literasi kepada bannyak kalangan.

Sukses meluncurkan buku “Teori dan Praktik Kolaborasi Anak Muda, Influencer dan Jurnalis dalam Melawan Disinformasi” Japelidi dan My America Surabaya – Konsulat Jenderal Amerika Serikat Surabaya mengagendakan serangkaian workshop di beberapa kota se-Indonesia, yakni Denpasar, Semarang, Ambon, Surabaya, Surabaya, Yogyakarta, dan Malang.

Tujuan diselenggarakan event ini yaitu untuk semakin memperbanyak kemunculan kegiatan kolaborasi dari berbagai kalangan yang bertujuan untuk melawan disinformasi.

Kordinator Program Japelidi, Dr. Ni Made Ras Amanda Gelgel, S.Sos., M.Si. dalam sambutannya menyebutkan, kerjasama dengan U.S. Consulate General Surabaya dan My America Surabaya. memasuki tahun ketiga. Pelatihan kali ini diharapkan memunculkan kolaborasi di media sosial dalam melawan hoaks.

“2024 adalah tahun politik yang membutuhkan usaha lebih kuat menghadapi disinformasi, dan karenanya membutuhkan kolaborasi, untuk itu kita adakan kegiatan ini,” jelas dosen Universitas Udayana ini.

Bertempat di Kafe Red Corner Makassar, workshop “Literasi Digital Makassar 2024”, menghadirkan 4 pemateri dari Japelidi yaitu: Dr.Rita Gani,S.Sos,M.Si (Universitas Islam Bandung), Dr. Citra Rosalyn Anwar, S.Sos., M.Si (Universitas Negeri Makassar), Dr. Devie Rahmawati, M.Hum (Universitas Indonesia) dan Andi Fauziah Astrid,S.Sos,M.Si (UIN Alauddin).

Sementara materi-materi yang disampaikan dalam workshop antara lain: What is Misinformation and Disinformation, Toolkits to Combat Disinformation, Exercising Fact Checking Tools, dan How to Design Misinformation-Disinformation Program.

Workshop yang diselenggarakan pada hari Minggu, 26 Mei 2024 pukul 09.00-15.00 WITA tersebut diikuti sedikitnya oleh 29 peserta, terdiri dari kalangan jurnalis, komunitas, mahasiswa maupun influencer atau content creator. Di akhir acara, semua peserta diajak berlatih untuk mendesain sebuah program kolaborasi dalam melawan informasi hoax yang melibatkan berbagai kalangan.

Tim Japelidi berharap desain atau rancangan program kolaborasi tersebut dapat segera direalisasikan oleh peserta workshop. Modul “The Alliance of Indonesian Youth, Influencers, and Journalists Against Disinformation in Indonesian Political Years” ini silakan diakses melalui website resmi Japelidi di www.japelidi.id. (rls)

News Feed