Mereka mempunyai organisasi yang aktif, serta banyak kegiatan memperingati hari-hari besar nasional. Sebagian lagi, setiap Minggu pagi, menjajakan kuliner di asrama organisasi tersebut.
“Organisasi kami Bernama KKIG (Kerukunan Keluarga Indonesia Gorontalo) Makassar,” sambung Agung.
Paguyuban ini didirikan oleh Sumbone, Letkol (Purn) Ahmad Hadju, Abdul Rahman Gobel, Muhammad Tahib Gobel, Ritje Ahmad Uno, Tahib Akili, Ismail Habib, Kolonel (Purn) Madonsa, Jaenudin Wartabone, Ismail Napu, Aje Usman, dan Kolonel (Purn) Yusuf Djafar pada 1960. Semua tokoh ini telah meninggal. Selanjutnya, KKIG disahkan notaris pada 1989.
Agung sendiri mulai bergabung di KKIG Makassar sejak memasuki bangku kuliah. “Saya bergabung di KKIG ini semenjak saya gabung di HPMIG tahun 2000, pada waktu itu ada namanya penjemputan calon mahasiswa baru yang dilaksanakan oleh senior-senior HPMIG.”
“Pada saat itu saya mengikuti Latihan Dasar Kepemimpinan dan menjadi pengurus serta pernah juga menjadi Ketua Bidang Advokasi kemudian lanjut berkarir di HPMIG menjadi staf ketua PB (Pengurus Besar), masuk KKIG tahun 2005 kemudian resmi menjadi pengurus tahun 2015 dengan jabatan Ketua Departemen Pemuda dan olahraga dan masih aktif sampai sekarang” sambungnya.
Sebelum mengakhiri perbincangan, Agung memberi kami nasihat. “Sangat rugi jika tujuan kalian datang ke mari hanya untuk magang saja, namun juga harus bisa mengambil banyak pembelajaran baik di dalam kantor maupun di luar kantor seperti contohnya begini meliput masyarakat yang berasal dari Gorontalo, bisa membuka sayap silahturahmi selebar-lebarnya di Makassar”. (*)
===================