FAJAR JAKARTA – Para pekerja bisa optimistis menyambut Tahun Baru. Survei Mercer menunjukkan, perusahaan-perusahaan di Indonesia memperlihatkan tanda-tanda pemulihan.
Kondisi ini terindikasi dari prakiraan kenaikan gaji yang lebih tinggi pada 2023.
Survei total remunerasi gaji para karyawan diperkirakan akan naik sebesar 6,1 persen tahun depan. Lebih tinggi dibandingkan 2022 yang hanya 5,8 persen.
Melanjutkan tren kenaikan gaji berbagai perusahaan di Indonesia sejak 2021. Meskipun demikian, kinerja perusahaan belum pulih seperti di 2019 dengan kenaikan gaji 6,9 persen.
Market Leader for Indonesia Mercer Astrid Suryapranata mengatakan, kenaikan gaji mengindikasikan perbaikan performa perusahaan. Selain itu, mempertimbangkan kenaikan inflasi dan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2022.
“Namun, perlu dicatat pula bahwa perusahaan-perusahaan akan membutuhkan waktu lebih lama untuk meningkatkan kinerja seperti semula (sebelum pandemi),” jelas Astrid di kantornya, dikutip dari Jawa Pos edisi Rabu, 14 Desember.
Setiap sektor industri mencatatkan perbedaan kenaikan gaji karyawannya. Sektor emerging tech (startup) diprediksi mengalami kenaikan gaji tertinggi di 2023 mencapai 8,2 persen ketimbang sektor lainnya. Lalu, perusahaan high tech di posisi kedua dengan proyeksi kenaikan gaji karyawan sebanyak 6,9 persen.
Namun pada saat bersamaan, sektor emerging tech dan high tech juga merupakan dua sektor industri yang diprediksi akan meningkatkan gaji lebih rendah dibandingkan kenaikan di 2022.