FAJAR, BONE-Pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak di Kabupaten Bone segera dilakukan. Ada 411 calon kepala desa (cakades) melakukan penandatanganan pakta integritas.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Bone, Andi Gunadil Ukra menuturkan hal ini dilakukan untuk mendapatkan pernyataan sikap seluruh cakades dalam mewujudkan pilkades yang damai.
“Untuk keseluruhan jumlah peserta ada 411 cakades dari 141 desa dan 23 kecamatan, untuk jumlah TPS ada 433,” paparnya pada penandatanganan pakta integritas cakades se-Kabupaten Bone, di Hotel Novona, Kamis, 3 November 2022.
Bupati Bone, Andi Fahsar Mahdin Padjalangi menuturkan hal ini menjadi momentum silaturahmi. Kegiatan ini dilakukan bukan untuk digurui, tetapi untuk diingatkan.
“Kita inginkan komitmen bukan hanya sekadar kata-kata dan basa basi, tetapi dibubuhi tanda tangan dalam bentuk pakta integritas,” jelasnya.
Pakta integritas itu otomatis menjadi kontrak antara cakades dan seluruh elemen terkait dalam Pilkades. Sebab tidak semua terpilih, pasti ada yang tidak terpilih, maka harus disadari, bahwa akan ada hal terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. “Makanya diantisipasi dengan hal itu, kalau sudah komitmen insyaallah hasilnya akan baik,” paparnya.
Ia mengatakan ada 427 yang mendaftar, 421 lulus berkas dinyatakan ikut seleksi, dari 421 orang karena ada lebih dari lima calon, sehingga menghasilkan calon kepala desa jumlahnya 411 orang. “Itulah yang akan bertarung menjadi 141 orang yang terpilih,” paparnya.
Ia mengatakan hal yang perlu dijaga adalah keamanan sebab Kabupaten Bone, selalu dianggap sukses melaksanakan Pilkades utamanya pada periode sebelumnya. Ada 177 pilkades dilaksanakan dengan baik aman dan damai.
“Diharapkan seluruh calon mengedepankan etika politik yang bersih dan mejunjung nilai-nilai demokras, jangan main uang atau money politik,” terangnya.
Ia juga meminta semua yang menjadi calon yang tidak terpilih untuk bersama-sama membangun desa bersama desa terpilih. Bagaimana menuangkan visi misi kepada kepala desa terpilih.
“Semua calon harus siap menerima pelaksanaan pilkades dan ujungnya siap terpilih dan tidak terpilih. Kita mau yang terpilih nanti bisa menjadikan lawannya sebagai kawan untuk memajukan desa,” paparnya. (sae/*)