FAJAR, MAKASSAR-Sejumlah Pengurus Anak Cabang (PAC) disinyalir memberi dukungan ganda pada kandidat ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Demokrat. Hal tersebut berpotensi menimbulkan konflik.
Kandidat calon ketua DPC Demokrat disyarakatkan menyetor 20 persen dukungan PAC. Itu sebagai modal untuk maju di Musyawarah Cabang Demokrat Se Sulsel yang digelar serentak, 4-5 November.
Dukungan ganda ini khususnya daerah dua atau lebih kandidat calon ketua DPC. Hal ini sudah tercium oleh DPD Demokrat Sulsel.
Adapun daerah yang punya tiga kandidat yaitu, Bulukumba dan Takalar, sementara yang dua kandidat yaitu Parepare, Soppeng, Barru, Pangkep, Gowa, Pinrang, Palopo, dan Bantaeng.
Ketua Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan (OKK) DPD Demokrat Sulsel Aslan mengakui hal tersebut. Meski demikian
pihaknya tidak bisa memberikan data ganda tersebut. “Maaf, kami tidak publis,” singkat Aslan.
Aslan menyebut panitia Muscab tetap akan menerima berkas kandidat yang berisi syarat dukungan. Selanjutnya akan diverifikasi oleh tim BPOKK dari DPP.
“Itu ranah DPP, mereka akan melakukan verifikasi. Akan di cek keabsahan SK dan dukungannya ke mana,” katanya.
Salah satu DPC yang mulai memanas yakni Sinjai. Pasalnya, jelang penutupan pendaftaran salah satu kandidat datang mendaftar Rabu malam, 26 Oktober. Yakni Andi Ishak mantan kadis pekerjaan Umum Sinjai yang datang sekitar pukul 22.30 wita.
Hal ini memicu kecurigaan bagi rivalnya, Heriwawan yang datang mendaftar lebih dahulu. Pasalnya, mayoritas PAC telah memberikan dukungan ke Heriwawan.
Heriwawan mendapat dukungan enam dari sembilan PAC yang ada di Sinjai. Adapun tiga lainnya diketahui tidak aktif atau tidak memiliki hak suara di Muscab.
“Bagamana caranya bisa mendaftar? Sementara PAC semua ke kami,” cerus Plt Ketua DPC Demokrat Sinjai, Nasyit Umar yang mendampingi Heriwawan mendaftar.
Dia menduga, berkas yang disetor oleh Ishak tidak bisa memenuhi syarat. Pasalnya, untuk mendafar minimal ada dukungan 20 persen dari pemilik suara. “Kalau mendaftar harus ada dukungan PAC, sementara semua enam PAC dan saya sendiri sebagai ketua sudah buat pernyataan dukungan ke Heriwawan,” kata Nasyit.
“Ada 3 DPAC yang tidak punya hak suara sesuai surat edaran ketua BPOKK, Jadi kalau Ir. Ishak yang mendaftar itu tidak ada dasarnya,” sambung mantan anggota DPR RI ini.
Sementara itu Ishak hingga tadi malam Ishak belum memberi keterangan dan tidak bisa dihubungi perihal tudingan terhadap dirinya ini.
Di Wajo, Ketua DPC Demokrat Kabupaten Wajo, Rahman Rahim (RR) mengaku, tidak ikut dalam pendaftaran. Mantan Wakil Ketua II DPRD Wajo ini mengaku, mendukung langkah Sekretaris DPC Demokrat Wajo, Andi Senurdin Husaini menahkodai Demokrat di Wajo kedepannya. (rul-man/ham)