FAJAR, MAKASSAR-Tim Unhas lolos dalam ajang INNOVILLAGE. Ajang ini merupakan kompetisi sociopreneurship di bidang teknologi digital, yang hadir sebagai sinergi PT. Telkom Indonesia dengan perguruan tinggi di Indonesia.
Ajang yang menggugah mahasiswa untuk ikut terlibat langsung membantu kesulitan masyarakat sekitar melalui inovasi digital. Tahun ini merupakan tahun ke-3 sejak pertama kali diadakannya kompetisi INNOVILLAGE.
Sebanyak 1.439 peserta dari 120 perguruan tinggi se-Indonesia mengikuti kompetisi bergengsi ini. Berdasarkan pengumuman INNOVILLAGE yang dilaksanakan hari Senin (3/10) di Auditorium Gedung Damar (K) Telkom University dan melalui zoom serta kanal Youtube Innovillage, sebanyak 6 tim dari Sulawesi Selatan berhasil masuk ke dalam daftar top 150 proposal yang terseleksi, dan semuanya berasal dari Universitas Hasanuddin.
Para tim mengajukan proposal proyek dengan tujuan dan target masyarakat yang berbeda selagi berusaha menonjolkan kreativitas masing-masing. Setiap tim proyek tentunya didampingi oleh seorang dosen pendamping.
Adapun judul project yang lolos antara lain: 1. Ball Seeding Hidrogel Sebagai Solusi Rehabilitasi Lahan Kritis. 2. Edu-Tech Smart Tourism. 3. Hero.Bin: Optimalisasi Manajemen Sampah Berbasis Aplikasi Terintegrasi Budidaya Akuaponik Di Desa Sugiale. 4. Innovillage 2022 – Savages (Sustainable Village Management System) Of Cassava : Sistem Pintar Tata Kelola Pangan Dalam Mengoptimalkan Produksi Ubi Kayu Yang Berkelanjutan Menuju Ekonomi Desa Digital – Universitas Hasanuddin – Desa Benteng Gajah – Kab.Maros
5. Lejja Meta-Tourism. 6. Rekayasa Proses Pembuatan Liquid Palm Sugar Untuk Meningkatkan Daya Saing Dan Pendapatan Petani Desa Pammusureng, Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan
Direktur Kemahasiswaan dan Penyiapan Karir, Abdullah Sanusi mengapresiasi sebesar-besarnya pencapaian itu.
“Ini merupakan partisipasi pertama Unhas dalam ajang INNOVILLAGE. Persiapannya cukup singkat, tapi Alhamdulillah ada 6 tim yang lolos.” jelasnya.
“Mahasiswa sudah sering mengikuti kompetisi yang bersifat penalaran. Jadi saya pikir INNOVILLAGE ini menjadi penyeimbang, sebagai kompetisi yang khusus pada bidang pengabdian mahasiswa,” tambahnya lagi.
Tim yang lolos ke dalam top 150 Social Project terpilih akan mendapatkan pendanaan implementasi sebesar 5-20 juta rupiah dengan total keseluruhan pendanaan sebesar Rp2,25 miliar. Adapun seleksi top 150 adalah salah satu rangkaian kegiatan program INNOVILLAGE.
Selanjutnya, akan diadakan bootcamp yang merupakan persiapan untuk implementasi di lapangan. Setelah bootcamp berakhir, tim dengan social project terpilih akan terjun langsung ke masyarakat sasaran untuk mengimplementasikan proyek yang telah diajukan.
Puncak dari program INNOVILLAGE adalah Awarding yang rencananya akan diadakan bulan Desember nanti. Di antara 150 social project terpilih, akan dilakukan seleksi berdasarkan output dari proyek yang telah dilakukan. Pemenang dari INNOVILLAGE kemudian akan mendapatkan apresiasi berupa beasiswa pendidikan dan biaya pengembangan proyek. (*/ham)