Di sisi lain, anggaran lebih efisien dengan bergabung pada event di area Indonesia timur.
“Kemudian kenapa Makassar? Karena Makassar adalah hub dari Indonesia bagian timur. Makassar ini simbol dan kompasnya Indonesia bagian timur,” katanya.
Banyak kesamaan dari Makassar dan Jabar. Dari sisi kultur dan gelar ekonomi kreatifnya. Oleh karena itu, pasar yang ada di Makassar pastinya juga akan tertarik dan akan datang ke Jabar. Hal itu menguatkan Jabar untuk terlibat langsung dalam event tersebut sekaligus mempromosikan wisata Jabar juga.
“Makanya kita juga mengundang para pelaku pariwisata seperti asosiasi-asosiasi untuk b to c kepada konsumen,” terangnya.
Chandrawulan berharap, hasilnya nanti bakal mendongkrak kunjungan wisata ke Jabar meningkat sepuluh persen.
Pemprov Jabar ditempatkan di Zona 3 Dermaga Pantai Losari. Disparbud Jabar membangun booth Paviliun Jabar Motekar yang terpampang jelas dengan ikon Smilling West Java.
Terkait konsep yang dihadirkan di F8, Chandrawulan menuturkan bahwa pihaknya menonjolkan Jabar sebagai pusat ekonomi kreatif yang dapat menjadi kiblat juga untuk Makassar. Jabar sendiri memiliki pengalaman memberikan edukasi kepada para pelaku industri kreatif Indonesia dan pihaknya yakin Jabar menjadi parameter Indonesia pada industri kreatif ini.
“Oleh karena itu kita mencoba menjadi magnet bagi industri kreatif di Indonesia bagian timur, khususnya agar bisa berkolaborasi saling mengisi. Karena melihat potensi-potensi yang ada di Makassar ini sangat bagus dan bisa dikembangkan apalagi bila dikolaborasikan,” ujarnya.