MAKASSAR, FAJAR.CO.ID — Pengembangan wisata alam halal mulai tren di Sulsel. Beberapa developer mulai melakukan investasi di bidang tersebut. Salah satunya Bukit Impian Parangloe yang dikembangkan PT Mabda Intishar Development. Kawasan wisata alam yang terletak di Parangloe, Kabupaten Gowa ini berkonsep healing and recharge.
“Konsep ini pertama di Sulsel, di dalamnya ada villa, glamping, dan tanah kaveling,” ujar Direktur Utama PT Mabda Intishar Development, Sultan, di Graha Pena, Minggu, 26 Juni.
Sultan mengemukakan, pihaknya membangun sesuai nama lokasi wisata. Yakni pembangunan dilakukan di kawasan wisata bukit impian
dengan program healing and recharge. “Jadi program kita itu bagaimana jalan-jalan ke tempat wisata untuk bisa menumbuhkan semangat dan mengisi kembali stamina kita untuk bisa kembali bekerja,” tuturnya.
Ia menjelaskan, di kawasan wisata tersebut pihaknya membangun glamping 20 unit dan Villa hingga 40 unit. Selain itu, pihaknya juga akan membangun masjid untuk melengkapi konsep wisata halal.
Pihaknya juga menghadirkan transaksi syariah tanpa bank. Jadi pembayaran langsung dilakukan di developer. “Harga per unit untuk kaveling Rp30 jutaan untuk villa mulai Rp120 jutaan, dengan konsep wisata alam halal dan modern dipadukan dengan teknologi,”urainya.
Direktur Utama PT Mahakarya Haluoleo Syariah Land, Darmawan Ridwan menambahkan, perkembangan properti syariah di Indonesia sangat pesat. Khusus di Sulsel menempati urutan kedua terbanyak di seluruh Indonesia.
Apalagi kata dia transaksi perumahan ini sudah jauh dari hal-hal yang tentunya diharamkan oleh agama. Apalagi Sulsel sangat berbeda
dengan daerah-daerah di luar sana. Kata Darmawan, kelebihan dari investasi properti selalu ada keuntungan. Di mana harga awal pasti akan meningkat jika dijual pada tahun berikutnya.