Inilah komentar Elon Musk — salah satu orang terkaya dunia — atas fenomena bangkrutnya berbagai start-up di seluruh dunia. “Yes, but this is actually a good thing. It has been raining money on fools for too long. Some banruptcies need to happen.” Bagi Musk — fenomena kebangkrutan start-up sebagai hal yang baik. Sudah terlalu lama uang diberikan ke orang-orang bodoh. Beberapa kebangkrutan perlu terjadi. Pernyataan Musk dikutip The Guardian hari kamis pekan lalu.
**
CB Insight sebelumnya merilis bahwa sejumlah startup di berbagai belahan dunia, mengumumkan kebangkrutannya. Padahal mereka telah mendapatkan pasokan dana di atas US$ 100 juta.- (sekitar Rp 1,4 Triliun). Menurut CB Insight — kebangkrutan startup itu pada umumnya karena kurangnya kecocokan pasar produk hingga ketidakharmonisan dalam tim. Termasuk karena penipuan, gugatan hingga pandemi Covid-19. CB Insight menuliskan contoh misalnya: Nice Tuan Startup e-commerce komunitas ini didukung oleh investor seperti Alibaba Group, GGV Capital hingga DST Global. Total pendanaan yang diungkapkan bahkan mencapai US$ 1,2 miliar (setara dengan Rp 16,8 Triliun). Nice Tuan sempat didenda 1,5 juta yuan oleh regulator Cina karena penipuan. Pada Mei, Nice Tuan juga didenda karena iklan yang menyesatkan. Terakhir startup yang sempat ‘melambung’: Theranos Startup – teknologi tes darah – mendapatkan pendanaan dari BlueCross BlueShield Venture Partners, Rupert Murdoch hingga Walgreens. Total pendanaan yang didapatkan Theranos sebesar US$ 500 juta (Rp 7 Triliun). Setelah menggembar-gemborkan teknologi tes darah untuk mendeteksi berbagai penyakit, startup tersebut dikabarkan bangkrut.