FAJAR, GOWA-Dinamika politik yang diyakini akan menimbulkan polarisasi dalam lingkungan masyarakat dapat perhatian serius Ikatan Cendikiawan Alumni Timur Tengah (ICCAT). Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi mendorong ICCAT bagian penegah dalam hal ini.
Sebagai salah satu alumni ICCAT, dia langsung berkunjung ke Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) selama enam hari. Beberapa daerah yang dikunjungi yakni Mamuju, Mamuju Tengah, Pasangkayu, Luwu Utara, Luwu Timur, Palopo, dan terakhir Gowa, Jumat, 10 Juni. “Rangakain dakwa enam hari itu intinya mengajak kita semua melakukan perjumpaan,” ujar mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) itu.
Pria yang akrab disapa TGB itu menjelaskan bahwa kekuatan bangsa Indonesia ada pada perjumpaan, duduk bersama, dan bermusyawarah. Apalagi menjelang tahun politik 2024, dimana dinamika politik akan menimbulkan polarisasi. “Untuk mengantisipasi itu, maka dilakukanlah banyak perjumpaan untuk seluruh elemen,” jelasnya.
“Sehingga kita bisa mmproses dengan baik tanpa kehilangan ikatan persaudaraan,” tambahnya.
Wakil Komisaris Utama Independen Bank Syariah Indonesia (BSI) itu mengharapkan ICCAT sebagai kelompok yang selalau menjadi penegah ketika berhadapan dengan pemikiran ekstrem. Juga menjadin juru bicara Islam yang berilmu dan tahu betul tanggungjawabnya. Sehingga kedepan, saat masyarakat menghadapi situasi apa pun selalu memiliki penegah yang baik.
“Tidak boleh sematamata kita paham dan telah membaca kitab sesuai ilmu pengetahuan lalu keluar ke masyarakat menjadi yang utama, itu tidak boleh,” tuturnya.