FAJAR, MAKASSAR– Ucapan nyeleh terhadap Pondok Pesantren As’adiyah Sengkang di media sosial usai adanya penolakan kedatangan Ustaz Firanda di Wajo dinilai kurang baik oleh para alumni pondok tersebut. Pemilik akun yang menyatakan ucapan kurang baik itu pun segera dilaporkan ke aparat penegak hukum. Bagi mereka, menggunakan kata yang tak sewajarnya dalam menanggapi satu hal mestinya tak dilontarkan. Meskipun tak sependapat atas penolakan yang dilakukan pihak pesantren. Ketidak berterimaan yang dilakukan para alumni tersebut dilakukan bersama alumni yang bergabung di Forum Komunikasi Mahasiswa dan Alumni (FKMA) As’adiyah. Salah satu alumni As’adiyah Sengkang, Bunyamin Yapid mengatakan langkah ini sebagai wujud respons para alumni untuk kedepannya tidak ada lagi hal serupa terjadi. “Kita juga menjaga bagaimana para pemuda As’adiyah tidak melakukan tindak anarkis terhadap seseorang yang mengolok-olik pesantren,” ujarnya, Sabtu malam, 26 Maret. Langkah ini juga, kata Bunyamin sebagai bentuk kepercayaan pihaknya ke penegak hukum dalam menyelesaikan permasalahan. Sehingga tidak ada kegaduhan-kegaduhan kedepnnya. “Beberapa lembaga yang didalamnya ada alumni As’adiyah telah geram, namun dengan ringan tangan bukan solusi dalam menyelesaikan masalah tersebut. Sehingga kami kami memilih untuk menindaki penista tersebut lewat hukum yang berlaku,” ucapnya. Selain itu, pihaknya pun memberi apresiasi besar atas sikap Bupati Wajo, Amran Mahmud yang menyetujui penolakan Ustaz Firanda Andirja Abidin. Yang dijadwalkan ceramah di Kabupaten Wajo. (sal)Selain itu, pihaknya pun memberi apresiasi besar atas sikap Bupati Wajo, Amran Mahmud yang menyetujui penolakan Ustaz Firanda Andirja Abidin. Yang dijadwalkan ceramah di Kabupaten Wajo. (sal/*)