JAKARTA, FAJAR — Isu perombakan Kabinet Indonesia Maju makin kencang berembus. Apalagi, beredar undangan kepada para menteri untuk menghadiri rapat terbatas bersama Presiden Jokowi di Istana, Rabu (23/3/2022), hari ini.
Banyak pihak yang mengaitkan wacana reshuffle kabinet ini dengan Rabu Pon. Presiden Joko Widodo cukup identik dengan Rabu Pon dan Rabu Pahing untuk melakukan kegiatan penting.
Sejak menjabat 2014 lalu, Jokowi beberapa kali mengumumkan perombakan kabinet pada hari Rabu. Perombakan kabinet diumumkan masing-masing dua kali pada Rabu Pon (12 Agustus 2015 dan 27 Juli 2016) serta Rabu Pahing (17 Januari 2018 dan 15 Agustus 2018).
Beberapa nama menteri diisukan bakal diganti. Desakan penggantian Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi cukup mengemuka seiring kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng. Bahkan pemerintah pun menyerah dengan patokan harga eceran tertinggi atau HET.
Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyampaikan pihaknya tidak akan menentang Presiden (Jokowi) bila ingin merombak kabinetnya. Gerindra menyatakan hal itu merupakan hak prepogatif presiden.
“Kalau soal reshuffle tentunya itu adalah kewenangan presiden. Maksudnya, reshuffle mau Rabu, itu tergantung presiden saja,” kata Dasco di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.
Dasco juga enggan mengomentari ihwal komposisi kabinet yang ada saat ini. Sebab, penilaian itu sepenuhnya ada pada presiden.
Hanya saja, dia meyakini presiden pasti akan membaca perihal dinamika yang terjadi di masyarakat jika ada pembantunya yang mendapat sorotan. “Tentunya itu akan menjadi bahan penilaian bagi presiden apabila ada reshuffle, tentu kemudian ya mempertimbangkan mana yang dipertahankan, mana yang diistirahatkan,” lanjutnya.