English English Indonesian Indonesian
oleh

Sekretaris Diskes Makassar Akui Ada “Kode” di Proyek RS Batua

“Terakhir, saya membantah kalau kami melakukan pertemuan di Kafe, padahal waktu itu saya diantar ke Jl. Amirullah,” ungkapnya.

Diketahui, pada tahun 2016, dr. Irma masih menjabat sebagai Kabid Pelayanan dan Sumberdaya Kesehatan (PSDK), yang bertanggung jawab terhadap pembangunan RS Batua.

Namun, di tahun 2017 pertanggungjawaban proyek tersebut, dialihkan ke bidang Layanan Kesehatan (Yankes), yang dibawahi oleh dr. Sri Rahmayani Malik.

Dalam Persidangan ini juga terkuak bahwa pembangunan RS ini tidak disertai dengan kajian akademik yang tuntas. Sebab, menurut pengakuan dr. Irma, naskah akademik yang dianggarkan berupa UKP UPL, tetapi ternyata tidak memenuhi persyaratan.

“2016 ada kami anggarkan naskah akademik berupa UKP UPL, tetapi tidak terealisasikan karena pada rincian anggaran tidak sesuai. Karena syarat bangunan di bawah 1000 m2, di atas 1000 m2 harus amdal,” jelasnya. (fni/ham)

News Feed