English English Indonesian Indonesian
oleh

Menjejak Kota Tua di Jantung Indonesia

Selain ragam situs yang unik, Sejarawan Universitas Negeri Makassar (UNM), Supriadi Mappangara mengatakan, sekitar lima ribu koleksi arsip sejarah masyarakat Bugis-Makassar yang tertampung dalam museum La Galigo, sangat berpotensi untuk dijadikan referensi edukasi bagi generasi saat ini.

“Sebenarnya masa depan wisata sejarah ini, khsusunya di Kota Makassar itu akan terus maju. Jangan bilang karena kemajuan teknologi lantas ditinggalkan ini budaya. Malahan di Facebook itu ramai orang berdebat soal budaya,” ungkapnya.

Tidak ketinggalan, Dinas Kebudayaan Kota Makassar gencar melakukan pendataan situs-situs sejarah yang tersebar di banyak titik. Tujuannya, untuk menambah daftar cagar budaya yang ada di Kota Makassar, guna meningkatkan kunjungan wisatawan dan memperkenalkan Makassar ke mancanegara.

“Kami sudah berkolaborasi dengan Dinas Pariwisata untuk membuat konten cagar budaya, kemudian nanti dipromosikan,” kata Sekretaris Dinas Kebudayaan Kota Makassar Amalia Malik.

“Sudah mengambil gambar video di beberapa cagar budaya. Kita lakukan terus pendataan supaya lebih banyak lagi situs-situs sejarah yang ada,” tuturnya.

Kawasan Kota Tua Makassar juga ditargetkan rampung di tahun 2022 ini. Meski terhambat pandemi, Dinas Kebudayaan Kota Makassar optimis, lewat promosi, rencana tersebut bakal terealisasi.

“Kita lakukan terus pendataan supaya lebih banyak lagi situs-situs sejarah yang ada,” jelas Amalia. (put/zuk)

News Feed