Bahkan setelah selesai menjabat misalnya, dirinya tetap akan mengajar karena, ia tekankan itu tugas utamanya. Dalam kesempatan terakhir menarik simpati MWA, dirinya sudah menyiapkan kertas kerja sisa dipersentasekan saja. Yang mana intinya, memastikan meyakinkan pemilik suara bahwa di tangannya Unhas akan selalu maju dan terus berkembang.
“Saya ingin unhas lebih modern dan harus bisa bermanfaat kepada sekelilingnya, masayarakat lokal, regional dan nasional. Kemudian juga Unhas harus bisa diakui dunia,” janji Jeje.
Di sisi lain, karena dirinya ingin mengembangkan ilmu pengetahuan maka perlu mendapat pengakuan bahwa Unhas kampus yang universal. Sehingga kualitas yang diberikan ialah kualitas terbaik sesuai standar nasional.
“Standar itu tidak disebut tapi mendapat pengakuan dari belahan dunia, dalam bentuk perangkingan, kerja sama, akreditasi dan lainnya,” paparnya.
Sementara itu, Prof Farida Patittingi mengatakan tugas pokoknya ialah sebagai dosen. Maka dari itu, profesor kelahiran Bone ini akan terus mengajar, terus meneliti dan menjunjung tinggi tri dharma perguruan tinggi.
“Saya dosen, sehingga apa pun yang terjadi, tugas utama kami adalah dosen. Jika diamanahkan menjadi rektor dan posisi saat ini dekan merupakan
tugas tambahan,” ujarnya.
Sedangkan, capaian utama dirinya jika diamanahkan maka bakal menjadikan institusi Unhas bereputasi internasional dengan visi kepemimpinan adaptif, kolaboratif, unggul dan inovatif atau yang
disingkatnya dengan (Aku Unhas).
Hal itu ia lakukan dengan menggerakkan seluruh sumber daya Unhas (fisik dan intelektual) untuk memaksimalkan potensinya dalam rangka kemajuan Unhas.