FAJAR,MAKASSAR — Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata 107 Universitas Hasanuddin (Unhas) di
Toraja menaruh perhatian pada perlindungan dan pemanfaatan hutan kemasyarakatan (HKm)
Salumalino. Mereka kemudian menggelar sosialisasi penyuluhan perlindungan Hutan dan SOP
Penyadapan Getah Pinus, Minggu, 23 Januari.
Ini menjadi atensi bagi mereka untuk mengedukasi kepada masyarakat mengenai fungsi-fungsi hutan
dan memanfaatkan hutan tanpa aktivitas ilegal. Pendamping HKm, Retna Dina Popang
mengatakan masyarakat saat ini banyak menyadap getah pinus melebihi batas maksimal. Hal itu
dikarenakan kurangnya pengetahuan mengenai sumber daya getah pinus di kalangan masyarakat.
“Penyadapan ilegal mesti dihentikan, untuk menjaga getah pinus dengan memanfaatkan sebaik-
baiknya dan tidak melebihi kapasitas,” tuturnya.
Koordinator KKN Tematik Unhas Gelombang 107, Andre Senobua mengatakan perlindungan
HKm menjadi salah satu program kerja yang dilakukan sebagai bentuk penerapan nilai-nilai
tridharma perguruan tinggi. “Kami ingin masyarakat semakin pandai dalam memanfaatkan sumber
daya alam dengan tidak mengambilnya terus menerus, namun sesuai kebutuhan,” ucapnya.
Kepala Desa Lembang Pa’kala, Hendrik Pai’pinan mengaku kegiatan ini akan berdampak pada
pengelolaan hutan bagi masyarakatnya untuk lebih menjaga sumber daya alam yang mereka miliki.
” Kegiatan yang dilakukan sangat mengedukasi masyarakat tentang cara mengelola hutan dengan
baik dan menghindari kegiatan ilegal di hutan ini,” tandasnya. (dar/dni)