Anjal-Gepeng Makin Kreatif
MAKASSAR, FAJAR–Anjal-gepeng kini banyak yang rajin mengaji saat mengemis. Membaca ayat Al-Qu’ran di depan publik.
ANEKA usia melakukannya. Baik gelandangan dan pengemis (gepeng) dewasa, maupun anak jalanan (anjal). Hal itu sering ditemukan di warung-warung kopi. Salah satunya di warung kopi di Jl Faisal.
Kamis, 13 Januari, sekitar pukul 11.45 Wita, dua anak perempuan datang dan langsung berdiri di depan pintu warkop. Dengan sigap melantunkan Surah Al-Ikhlas dan Alfatihah.
Usai membacakan dua surah tersebut, kedua anak langsung mengunjungi meja pengungjung wakop. Menengadahkan tangan, meminta rupiah.
“Untuk makan kasian, untuk makan kasian,” ucap salah seorang anak dengan muka lesu.
Kedua anak terlihat mengenakan jilbab, namun berpakaian pendek. Tidak berselang lama, datang seorang laki-laki dewasa. Dia melakukan hal yang sama dengan anjal tadi.
Bedanya, gepeng dewasa ini melantukan bacaan ayat-ayat Al-Qur’an dengan artikulasi yang tidak jelas. Pelayan warkop, Amar, mengatakan mereka ini sering datang. Usai membaca beberapa ayat, mereka langsung meminta uang kepada pengunjung.
“Tidak pernah ada tindakan dari petugas untuk melarang mereka,” katanya.
Fatwa MUI
Sebenarnya, sudah ada Fatwa Mejelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel 2021. Fatwa itu telah menetapkan haram memberi kepada anjal, terutama karena eksploitasi. Sayang, fatwa itu tak membawa perubahan.
Anjal dan gepeng masih marak di jalanan. Bahkan, kian ramai dengan berbagai modus. Termasuk dengan membaca atau menghafal ayat Al-Qur’an. Mereka mencoba menyentuh hati orang dengan mengaji dengan harapan diberi uang.