“Kami (manajemen PSM) sudah menyelesaikan kewajiban sesuai dengan putusan FIFA-nya,” ujar Fajrin kepada FAJAR.
Lebih lanjut, Fajrin menjelaskan bahwa pembayaran kepada Pluim telah dilakukan sejak 1 Agustus 2025. Namun, status banned PSM di sistem FIFA masih belum dicabut. Masih menunggu konfirmasi dari pihak Pluim atau kuasa hukumnya.
“Sesuai prosedur, setelah klub membayar, pihak pemain atau pengacara wajib memberikan laporan penerimaan dana ke FIFA. Masa tenggangnya lima hari sejak transaksi. Artinya, seharusnya sudah masuk per 6 Agustus,” jelasnya.
Fajrin menegaskan bahwa saat ini, PSM tinggal menunggu pembaruan sistem dari FIFA. Ia pun berharap pihak Pluim segera melakukan konfirmasi agar status klub bisa kembali normal dan pemain baru dapat didaftarkan.
Reaksi Warganet
Drama banned FIFA mengundang perhatian warganet. Beragam komentar pun bermunculan.
“Perasaan PSM tiap musim langganan kena banned,” ujar @pawengkas.
“Kalau emang bisa dibayar, kenapa ga sebelum-sebelumnya? Kenapa mesti mepet gini? Gimana kalau masih belum clear yang rugi PSM juga,” kata @indraibra13.
“Ambil sisi positifnya. Kualitas U-23 PSM bagus, karena bisa menahan imbang Persijap. Bayangin aja dulu kalau bisa skuad seperti itu menang dari tim besar? Banyak lagi stoknya pemain PSM masuk di Timnas U-23,” ungkap @alzhanhusnu4. (*)
