FAJAR, JAKARTA – Dunia militer Indonesia tengah berduka. Salah satu perwira terbaik TNI Angkatan Udara, Marsekal Pertama (Marsma) TNI Fajar Adrianto, gugur dalam kecelakaan pesawat latih di kawasan Desa Benteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Minggu (3/8) sekitar pukul 10.00 WIB.
Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau), Marsma TNI I Nyoman Suadnyana, membenarkan peristiwa tersebut. Ia menjelaskan bahwa pesawat tengah menjalani misi latihan rutin dari Lanud Atang Sendjaja (ATS).
> “Informasinya sementara demikian, mas. Pesawat fasi terbang dari Lanud ATS untuk melaksanakan latihan rutin,” ujar Nyoman kepada wartawan, Minggu (3/8).
Hingga kini, TNI AU masih melakukan investigasi terkait penyebab jatuhnya pesawat yang disebut lepas landas dari Pondok Cabe, Tangerang Selatan.
> “Ini masih diselidiki, mas. Masih diinvestigasi kenapa bisa terjadi seperti itu,” tambah Nyoman.
—
Profil Marsma TNI Fajar Adrianto: Sang “Red Wolf” dari Udara Indonesia
Marsma TNI Fajar Adrianto dikenal sebagai salah satu penerbang tempur andal TNI AU. Pria kelahiran Bandung, 20 Juni 1970 ini adalah alumni Akademi Angkatan Udara (AAU) 1992, dan memiliki callsign “Red Wolf.”
Terakhir, ia menjabat sebagai Kepala Kelompok Staf Ahli (Kapoksahli) Komando Pendidikan dan Latihan TNI AU (Kodiklatau) sejak 6 Desember 2024.
Sepanjang kariernya, Fajar pernah menduduki sejumlah posisi strategis, antara lain:
Komandan Skadron Udara 3 Lanud Iswahyudi (2007–2010)
Komandan Lanud Manuhua, Biak (2017–2019)
Kepala Dinas Penerangan TNI AU (2019–2020)