English English Indonesian Indonesian
oleh

Profil Kiper PSM Makassar Muhammad Ardiansyah: Lahir dari SSB Hasanuddin Milik Ayah Asnawi Mangkualam, Kini ke Panggung Internasional

FAJAR, MAKASSAR — Nama Muhammad Ardiansyah kini menggaung di penjuru negeri. Sorak sorai publik pecah usai sang kiper muda ini menjadi pahlawan Timnas Indonesia U-23 menyingkirkan Thailand di semifinal Piala AFF U-23 2025. Namun, tak banyak yang tahu bahwa fondasi karier Ardiansyah dimulai dari lapangan sederhana di SSB Hasanuddin, sekolah bola milik ayah Asnawi Mangkualam.

Ardiansyah lahir di Makassar, 28 Maret 2003. Sejak kecil, ia sudah akrab dengan aroma rumput dan bunyi bola memantul. Di usia sembilan tahun, ia bergabung ke SSB Hasanuddin, yang didirikan oleh H Bahar Muharram — legenda hidup PSM Makassar dan ayah dari bek Timnas Indonesia, Asnawi Mangkualam Bahar.

Dari tempat itulah instingnya sebagai penjaga gawang dibentuk. Di bawah didikan langsung dari para pendiri dan pelatih lokal yang mencintai sepak bola, Ardiansyah tumbuh menjadi pemain yang tangguh, disiplin, dan punya refleks tajam.

Bakatnya tak butuh waktu lama untuk dikenal. Tahun 2017, ia mengantarkan timnya menjuarai Piala Menpora Nasional. Dua tahun kemudian, bakatnya menarik minat Borneo FC. Ia bergabung ke tim Elite Pro Academy U-16 tahun 2019. Namun, hanya semusim ia bertahan di sana. Rindu kampung halaman membawanya pulang.

Kepulangannya justru membuka jalan emas. PSM Makassar, klub impian yang juga rumah bagi keluarganya, memberi Ardiansyah kontrak profesional pertamanya. Sejak musim 2021/2022, ia mulai masuk skuad senior. Musim berikutnya, ia ikut mengantarkan Juku Eja menjuarai Liga 1 2022/2023.

Kini, di usia 22 tahun, Ardiansyah telah menorehkan 86 penampilan bersama PSM. Statistik itu mencerminkan kepercayaan penuh dari pelatih, dan konsistensi permainan yang jarang dimiliki pemain muda di pos kiper.

News Feed