FAJAR, MAKASSAR — Minat masyarakat Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tenggara (Sulampua) terhadap investasi di pasar modal terus mengalami peningkatan signifikan. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan, hingga Mei 2025 jumlah Single Investor Identification (SID) di wilayah ini telah menembus 1.039.219, atau tumbuh 20,22 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Kepala OJK Sulselbar, Moch Muchlasin, menyampaikan bahwa peningkatan jumlah investor ini merupakan sinyal positif atas semakin membaiknya literasi dan inklusi keuangan di masyarakat, khususnya di sektor pasar modal.
“Pertumbuhan SID yang menembus angka satu juta ini menunjukkan bahwa masyarakat Sulampua semakin memahami pentingnya investasi sebagai bagian dari perencanaan keuangan jangka panjang,” ungkap Muchlasin, Minggu, 20 Juli 2025.
Meski mayoritas investor masih menempatkan dana mereka di instrumen reksa dana, namun peningkatan paling tinggi justru terjadi pada instrumen saham. Tercatat, jumlah investor saham di Sulampua tumbuh 28,40 persen (yoy), jauh melampaui pertumbuhan instrumen lainnya.
“Kami melihat tren yang sangat positif, khususnya minat generasi muda yang kini lebih berani dan cerdas dalam memilih instrumen saham untuk meningkatkan imbal hasil investasinya,” tambahnya.
Dari sisi transaksi, nilai akumulasi perdagangan saham di wilayah Sulampua sepanjang Januari hingga Mei 2025 telah mencapai Rp22,47 triliun (year-to-date/ytd). Angka ini mencerminkan tingginya aktivitas dan partisipasi masyarakat dalam ekosistem pasar modal nasional.
