Penelitian ini bertujuan untuk mendorong UMKM desa agar mampu bertransformasi secara digital, serta mengadopsi prinsip-prinsip green economy dalam setiap proses bisnisnya.
“Dengan dukungan hibah Kemdiktisaintek, kami ingin menjadikan Desa Bonto Bunga sebagai lokus pengembangan UMKM berdaya saing yang berakar pada kearifan lokal, namun siap menghadapi tantangan global melalui inovasi keuangan dan digitalisasi,” tutur Dr. Sharon.
Anggota tim, Dr. Muchtar, SE., MM., menambahkan, bahwa strategi manajerial yang kuat berbasis keberlanjutan menjadi fondasi penting dalam mengembangkan UMKM desa.
“Kami mengidentifikasi bahwa banyak pelaku UMKM membutuhkan pendampingan dalam menyusun strategi bisnis jangka panjang, terutama yang sejalan dengan prinsip ekonomi hijau,” jelasnya.
Sementara itu, Ir. Kasmir Syariati, S.Kom., MT, menyampaikan bahwa transformasi digital bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan.
“Digitalisasi akan mempermudah UMKM dalam mengakses pasar, mempromosikan produk, hingga mengelola keuangan secara lebih efisien dan transparan,” ujarnya.
Melalui kolaborasi aktif dan pendekatan ilmiah yang komprehensif, penelitian ini diharapkan menjadi pilot project dalam penguatan UMKM desa berbasis green economy yang bisa direplikasi di wilayah lain. Desa Bonto Bunga kini bersiap melangkah sebagai pionir transformasi ekonomi hijau dari desa untuk Indonesia. (*)
