FAJAR, JAKARTA — Wacana revolusioner Liga Super Indonesia mulai musim 2025/2026 bergulir bukan hanya dalam bentuk nama baru, tapi juga dalam wajah kompetisi yang makin kosmopolitan. PT Liga Indonesia Baru (LIB) atau I League membuka keran pemain asing hingga 11 orang per klub, dan inilah yang menjadi pangkal polemik di antara para peserta liga.
Persib Bandung menjadi salah satu klub yang menyambut regulasi ini dengan penuh antusias. Klub asal Jawa Barat itu tidak menampik kemungkinan untuk memanfaatkan penuh kuota pemain asing yang diizinkan.
“Kami masih terus berdiskusi dan mengevaluasi bersama tim pelatih,” ujar Deputi CEO PT Persib Bandung Bermartabat, Adhitia Putra Herawan.
“Fokus kami bukan hanya pada jumlah, tapi bagaimana mereka bisa berkontribusi maksimal terhadap performa tim,” tambahnya.
Langkah Persib ini seolah menandai komitmen klub untuk bersaing di level tertinggi dengan kekuatan penuh, termasuk dari luar negeri. Tak heran, Maung Bandung memang memiliki infrastruktur dan finansial yang lebih mapan dibanding banyak kontestan lain.
Namun, tidak semua tim mengambil langkah agresif serupa. PSM Makassar misalnya, bersikap lebih hati-hati. Juara Liga 1 musim 2022/2023 itu belum menunjukkan tanda-tanda akan memburu kuota maksimal pemain asing.
“Sebagai klub, tentu kami ingin memaksimalkan kuota delapan pemain asing dalam daftar susunan pemain (DSP),” kata Media Officer PSM Makassar Sulaiman Abdul Karim.
Saat ini, PSM Makassar baru mengontrak enam pemain asing, empat di antaranya wajah lama seperti Yuran Fernandes dan Daisuke Sakai. Dua lainnya merupakan rekrutan anyar: Alex Tanque dan Lucas Dias. Satu nama yang ditunggu juga ada nama Abu Razard Kamara.
