FAJAR, MAKASSAR — Layanan transportasi massal di Sulawesi Selatan terus bertransformasi. Program prioritas Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel, Trans Sulsel hadir melayani mobilitas masyarakat.
Program ini akan melayani pergerakan masyarakat di kawasan Makassar, Maros, Sungguminasa, dan Takalar (Mamminasata). Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman secara langsung me-launching Trans Sulsel, di kawasan Center Point of Indonesia (CPI), Senin, 14 Juli.
Pemprov Sulsel mengambil alih dua koridor Trans Mamminasata yang disubsidi oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Bagi koridor I dan II, Pemprov mensubsidi penuh sekitar Rp16 miliar tahun ini.
Layanan Bus Trans Sulsel dirancang untuk memperkuat konektivitas kawasan Mamminasata melalui transportasi publik berbasis bus yang aman, terjangkau, dan terintegrasi.
Koridor satu menghubungkan Kota Makassar hingga Takalar, dimulai dari Panakkukang Square. Bus akan melintasi Jalan AP Pettarani, Pelita Raya, Sungai Saddang, Gunung Latimojong, Lanto Dg Pasewang, Haji Bau, dan kawasan Center Point of Indonesia (CPI).
Dari sana, perjalanan dilanjutkan ke Universitas Ciputra, Masjid 99 Kubah, RS Vertikal Kemenkes, hingga Pelabuhan Takalar. Koridor ini dilayani oleh 14 unit bus dengan dukungan 105 halte untuk rute pulang dan pergi.
Koridor dua difokuskan pada jalur pendidikan dan konektivitas transportasi strategis. Rute ini dimulai dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Tamalanrea, menuju Bandara Sultan Hasanuddin, dan berakhir di Terminal Kereta Api Mandai, Maros. Sebanyak 13 bus melayani rute ini yang memiliki total 51 halte. Jalur ini terintegrasi dengan layanan Kereta Api Makassar–Parepare.
Selain dua koridor utama tersebut, terdapat pula Koridor lima yang hingga kini masih dikelola oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Rute ini menghubungkan Fakultas Teknik Unhas Gowa Mall Panakukang dan Unhas Tamalanrea.
Koridor ini merupakan bagian dari dukungan pusat terhadap pengembangan angkutan massal di kawasan Mamminasata, dan akan tetap beroperasi paralel dengan pengelolaan Bus Trans Sulsel oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.
Kepala Dinas Perhubungan Sulsel, Andi Erwin Terwo mengatakan, layanan ini akan menjadi solusi jangka panjang untuk mengurai kemacetan serta meningkatkan kenyamanan dan efisiensi mobilitas warga.
“Trans Sulsel hadir sebagai sistem transportasi terpadu yang menjawab kebutuhan masyarakat urban Mamminasata. Integrasi dengan kereta api, bandara, hingga pelabuhan menjadi poin penting dalam pengembangan jaringan angkutan massal ini,” kata Erwin.
Launching Trans Sulsel juga dihadiri oleh Wakil Gubernur Sulsel Fatmawati Rusdi, Wakil Ketua DPRD Sulsel Rahman Pina, Kepala BPTD Kelas II Sulsel Bahar, jajaran forkopimda, dan instansi vertikal. (uca)