“Jika setiap klub Super League memaksimalkan kuota 11 pemain asing, maka akan ada 198 pemain lokal yang kehilangan tempat,” tulis APPI.
Lebih jauh, APPI menyebut bahwa efek domino dari regulasi ini bisa membuat 198 pemain Liga 2 (Championship) kehilangan pekerjaan, dan akhirnya terlempar ke Liga 3, liga dengan status amatir.
Meski memahami pentingnya kompetisi yang ketat, APPI menegaskan bahwa persaingan harus dibangun di atas fondasi yang adil dan berimbang. Regulasi ambisius, kata mereka, perlu dibarengi dengan pembenahan infrastruktur, fasilitas, dan ekosistem industri sepak bola nasional.
“Kami sangat berharap regulasi ini dapat ditinjau kembali sesuai dengan situasi sepak bola nasional saat ini,” tutup pernyataan itu.
