Unru baso pun berharap acara ini akan mampu menciptakan atmosfer kerja industri maritim yang lebih nyaman dan jauh dari segala kekerasan. Komitmen ini, ungkapnya, harus dikolaborasikan dengan seluruh pelaut Indonesia lintas pendidikan dan generasi.
Senada, Ketua Pelaksana kegiatan Hari Pelaut Sedunia atau Day Of The Seaferer 2025, Capt. Harry Buana Putra juga meyakini para pelaut Indonesia ikut andil dalam membentuk standar kerja dan kompetensi pelaut dunia. Pasalnya, sebagai salah satu negara yang memiliki pelaut terbanyak di dunia, pendapat pelaut Indonesia cukup didengar di forum maritim tingkat internasional.
“Dengan posisi Indonesia sebagai salah satu penyumbang pelaut terbesar dunia berjumlah 1,48 juta orang pelaut, kita (pelaut Indonesia) juga berkomitmen menciptakan lingkungan kerja yang profesional dan bebas dari perundungan. Pelaut Indonesia ikut berkontribusi menciptakan sistem kerja maritim yang lebih baik,” jelas dia.
Pada kesempatan itu, selain memberikan penghargaan tertinggi kepada Unru Baso, panitia juga memberikan penghargaan kepada Ketua Umum INSA Camelita Hartoto sebagai Pelaut paling Visioner. Selanjutnya, penghargaan dengan kategori Pelaut Wanita Indonesia, akhirnya diserahkan kepada Capt Suarniati yang memimpin Indonesia Female Marine Asociation (IFMA). (twk/*)