English English Indonesian Indonesian
oleh

Daya Beli Menurun, Pelaku UMKM Makassar Terjepit

FAJAR, MAKASSAR — Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di berbagai daerah, termasuk Makassar, mengeluhkan turunnya daya beli masyarakat yang berimbas langsung pada menurunnya omzet penjualan mereka.

Salah satu pelaku UMKM fesyen di Makassar, Mimi Asmi, mengungkapkan kondisi ini semakin menyulitkan para pengusaha kecil dalam mempertahankan usahanya.

Mimi, yang mengelola usaha fesyen sarung Toraja, mengatakan penurunan daya beli ini disebabkan oleh banyak hal. Salah satu yang paling dirasakan adalah berkurangnya uang yang beredar di masyarakat.

“Banyak orang yang tidak bekerja, otomatis mereka juga tidak punya uang untuk berbelanja. Kalau tidak kerja, bagaimana mau belanja?,” tuturnya.

Ia juga menyoroti peran pemerintah yang dinilai belum optimal dalam mendukung pelaku UMKM. Menurutnya, program yang ada lebih banyak bersifat seremonial dan belum menyentuh kebutuhan riil pelaku usaha kecil.

“Yang kami butuhkan itu pendampingan yang spesifik, yang benar-benar membangun UMKM. Bukan cuma acara-acara seremonial saja,” tegasnya.

Dalam menghadapi situasi yang tidak mudah ini, Mimi tetap berusaha bertahan. Ia berupaya meningkatkan promosi serta menjaga dan memperbaiki kualitas produk agar tetap diminati konsumen.

“Kuncinya sekarang bertahan dan memperbanyak promosi, sambil terus meningkatkan kualitas produk,” ujarnya optimis.

Mimi Asmi pun berharap pemerintah lebih peka terhadap kondisi lapangan.

“Kami bukan minta bantuan terus-terusan. Yang kami butuh itu bimbingan nyata, solusi nyata, supaya usaha kami bisa tumbuh sendiri dan menyerap tenaga kerja,” pungkasnya.

News Feed