FAJAR, MAKASSAR – Universitas Hasanuddin (Unhas) kembali menambah deretan guru besarnya. Prof. Dr. Ir. Asmiaty Sahur, MP., resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar ke-569 dalam bidang Ilmu Mikrobiologi Pertanian. Acara pengukuhan yang khidmat ini berlangsung dalam Rapat Paripurna Senat Akademik di Ruang Senat Akademik Unhas, Gedung Rektorat Lantai 2, Kampus Tamalanrea, Makassar, pada hari Selasa (6/5/2025).

Rapat paripurna ini dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Kemitraan, Inovasi, Kewirausahaan dan Bisnis Unhas, Prof. Dr. Eng. Adi Maulana, S.T., M.Phil., yang hadir mewakili rektor. Turut hadir pula anggota Majelis Wali Amanat, Senat Akademik, Dewan Profesor, para tamu undangan, serta keluarga besar Prof. Asmiaty Sahur.
Dalam pidato pengukuhannya, Prof. Asmiaty Sahur menyampaikan orasi ilmiah yang berjudul “Inovasi Mikrobiologi: Pemanfaatan Mikroba Actinomycetes sebagai Pupuk Hayati untuk Produksi Pertanian Berkelanjutan”.
Dia menjelaskan bahwa tema ini merupakan refleksi dari perjalanan panjangnya dalam meneliti potensi mikroba sebagai pupuk hayati untuk mendukung pertanian berkelanjutan. Orasi ini mengupas tuntas interaksi antara tanaman dan mikroba dalam memacu pertumbuhan serta produksi tanaman demi mewujudkan pertanian yang berkelanjutan.
“Perjalanan ini dimulai dengan sebuah pertanyaan yang menantang: Bagaimana sebuah makhluk yang sangat renik, yaitu mikroba sebagai kelompok mikroorganisme unik yang memiliki kemampuan luar biasa untuk memacu pertumbuhan dan produksi tanaman,” jelasnya.
Prof Asmiaty mengisahkan, penelitiannya dimulai dengan mengisolasi bakteri Actinomycetes dan Rhizobium yang memiliki kemampuan memfiksasi Nitrogen, melarutkan fosfat, dan menghasilkan zat pengatur tumbuh. Selain itu, bakteri ini juga menghasilkan senyawa anti jamur dan anti bakteri yang dikenal sebagai siderofor (Sahur et al., 2018).
Lebih lanjut, kata dia, kajian suplementasi bakteri Actinomycetes sp. bukan hanya sekadar pertemuan antara ilmu biokimia nutrisi dan genetika. “Ini adalah harmoni yang indah antara mikroba dan makroba, antara dunia yang terlihat dan yang tak terlihat, menciptakan simfoni kehidupan,” tuturnya.
Siderofor yang merupakan senyawa pengkhelat ion logam besi dan mentransfor ke dalam sel dalam jumlah kecil dengan peran besar, menjadi pemantik yang mengoptimalkan enzim hidrolitik memungkinkan tubuh tanaman untuk menyerap nutrisi dengan lebih efisien dan bermuara pada terjaganya kesehatan akar dan tubuh tanaman.
Prof Asmiaty juga mengungkapkan bahwa suplementasi bakteri ini tidak hanya meningkatkan penyerapan nutrisi, tetapi juga menstimulasi sistem kekebalan tanaman.
“Dalam konteks ini, siderofor bertindak sebagai musafir yang membawa berkah, merangsang system imun tanaman dengan cara yang tak terbayangkan sebelumnya,” jelasnya.
Hasil penelitian ini sejalan dengan berbagai riset ilmiah yang membuktikan bahwa mikroba bakteri Actinomycetes memainkan peran krusial dalam pertumbuhan fisik tanaman, terutama pada fase perkembangan awal. Komposisi dan aktivitas mikroba Actinomycetes dapat memengaruhi metabolisme nutrisi, fungsi imun, dan perkembangan keseluruhan tanaman.
“Dalam sinergi antara nutrisi dan mikrobiota, sebagaimana yang telah saya jelaskan, kami menemukan bahwa suplementasi Actinomycetes tidak hanya memicu perubahan yang mengoptimalkan penyerapan nutrisi, tetapi juga menghasilkan respons imun yang lebih kuat serta memodulasi absorpsi dan proteksi,” papar Prof. Asmiaty.
Oleh karena itu, penelitian ini tidak hanya menyoroti pengaruh mikroba Actinomycetes terhadap tanaman, melainkan juga bagaimana kita, dengan segala keterbatasan, dapat mengintervensi dan memodifikasi dialog antara nutrisi dan daya imunitas demi peningkatan produksi yang lebih besar.
“Ini adalah perjalanan dari nutrisi menuju ke perbaikan produksi tanaman dalam upaya peningkatan hasil pertanian berkelanjutan, perjalanan yang membuktikan bahwa dalam keterbatasan, terdapat kemungkinan tanpa batas,” paparnya. (*/)
Biodata
Prof Dr. Ir. Asmiaty Sahur, MP
Lahir di Makassar, 10 Oktober 1969
Guru Besar di Fakultas Pertanian Kampus Unhas
Agama : Islam
Nama Anak : dr. A. Muh. Taufiq Akbar Erfan
Orang Tua : H. Ahmad Sahur (Alm) – Hj. Kartia (Alm)
Pendidikan
-SD Negeri Tauladan Kalukuang Makassar (1981)
-SMP Negeri 10 Makassar (1984)
-SMA Negeri 4 Makassar (1987)
-Jurusan Agronomi Fak. Pertanian Universitas Hasanuddin, Makassar (S-1 1992)
-Sistem-sistem Pertanian Pascasarjana Universitas Hasanuddin, Makassar (S-2 1996)
-School of Education, Flinders University, South Australia (S-3 2009)
-Ilmu Tanaman Pascasarjana Universitas Hasanuddin Makassar (S-3 2017)
Jabatan
-Dosen pada Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian Unhas (1993-sekarang)
-Ketua Penjamin Mutu Departemen Agronomi, Fakultas Pertanian Unhas (2020-sekarang)
-Konsultant FAO Pasca Penanganan Gema Palu, Sulawesi Tengah (April 2021- Januari 2022)