FAJAR, PINRANG – Belum genap sepekan menjabat, Kapolres Pinrang yang baru, AKBP Edy Sabhara Mangga Barani, langsung dihadapkan pada gelombang demonstrasi dari warga dan mahasiswa pada Senin, 14 April.
Diketahui, Polres Pinrang telah menggelar penyambutan Kapolres Pinrang yang baru, AKBP Edy Sabhara Mangga Barani yang menggantikan pejabat sebelumnya, AKBP Andiko Wicaksono pada Kamis, 10 April lalu.
Mahasiswa dan warga menggugat perlakuan oknum aparat terhadap masyarakat kecil.
Aliansi Maseddi Ada Masyarakat Ta’e Paleteang, gabungan mahasiswa dan warga Ta’e, memadati halaman Polres Pinrang, membawa satu tuntutan jelas, setop kriminalisasi terhadap masyarakat yang menolak tambang di Gunung Peleteang.
Warga Ta’e Paleteang menuturkan bahwa mereka selama ini hidup dalam tekanan mental akibat kehadiran aparat yang dianggap sebagai alat intervensi, bukan perlindungan.
Penolakan mereka terhadap aktivitas pertambangan justru berujung pada intimidasi dan tindakan represif.
“Kami bukan kriminal, kami hanya ingin melindungi tanah dan hutan kami dari kerusakan,” ucap salah satu warga AI yang turut dalam aksi.
“Tapi kenapa kami diperlakukan seolah-olah musuh negara? Setiap kali aparat datang, kami takut. Ini bukan rasa aman,” tambahnya lirih.
Perwakilan Aliansi Maseddi Ada Masyarakat Ta’e Peleteang, Anmar menegaskan bahwa pihaknya mendatangi Polres Pinrang untuk datang membawa suara rakyat.
“Kami datang ke sini (Polres Pinrang) untuk menuntut agar pihak kepolisian tidak melakukan intimidasi terhadap Masyarakat Ta’e Paleteang,” tegas Anmar.