English English Indonesian Indonesian
oleh

Anggota DPR RI Frederik Kalalembang, Dewan Pengawas Bulog hingga Bupati Lutra Kompak di Panen Raya

FAJAR, MASAMBA— Dalam suasana libur Idulfitri 1446 H, anggota DPR RI bersama dua anggota Dewan Pengawas Perum Bulog turun langsung menemui petani di Luwu Utara. Kunjungan ini merupakan bentuk dukungan terhadap ketahanan pangan nasional, sejalan dengan program Presiden RI, Prabowo Subianto.

Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Irjen Pol (Purn) Frederik Kalalembang, bersama anggota Dewan Pengawas Perum Bulog, Komjen (Purn) Verdiyanto Iskandar Bitticaca dan Frans B.M. Dabukke, serta Komite Perum Bulog, Maria A. Samperuru, mengikuti panen raya di Desa Buntu Terpedo, Kecamatan Sabbang, Kabupaten Luwu Utara, Jumat, 28 Maret 2025. Acara ini disambut oleh Bupati Luwu Utara, Andi Abdullah Rahim, Wakil Bupati Jumail Mappile, serta jajaran Forkopimda Luwu Utara dan masyarakat setempat.

Kunjungan ini bertepatan dengan panen perdana kelompok tani JFK Unggul binaan P4S Sepakat. Panen ini ditandai dengan pemotongan padi secara simbolis. Hasil panen para petani binaan JFK Pertanian terbilang sukses, dengan produktivitas mencapai 12 ton per hektare. Perum Bulog yang hadir dalam acara ini langsung melakukan pembelian gabah dari petani dengan harga Rp6.500 per kilogram.

Irjen Pol (Purn) Drs. Frederik Kalalembang menjelaskan bahwa panen raya ini merupakan hasil dari kerja keras dalam membina petani. Ia berharap panen ini menjadi contoh bagi petani di Luwu Raya dan Sulawesi Selatan bahwa peningkatan produksi padi dapat dicapai dengan pengelolaan yang baik.

JFK Pertanian dibentuk pada tahun 2024 sebagai respons terhadap aspirasi petani di daerah pemilihan Sulsel 3, khususnya mengenai kelangkaan pupuk. Setelah menganalisis permasalahan, Frederik Kalalembang menemukan bahwa tantangan utama bukan hanya kelangkaan pupuk, tetapi juga sistem pertanian yang masih belum optimal, mulai dari cara pengolahan lahan, irigasi, pemilihan bibit, pemberian pupuk yang tepat, hingga pengendalian hama.

Bupati Luwu Utara, Andi Abdullah Rahim, mengapresiasi upaya JFK Pertanian dalam membina petani di wilayahnya. “Ini luar biasa, hasil panennya mencapai 12 ton per hektare, sementara target kami di Luwu Utara baru sekitar 6 ton per hektare. JFK telah membuktikan bahwa hasil panen dapat ditingkatkan,” ujarnya.

Menurut Bupati, 80 persen masyarakat Luwu Utara berprofesi sebagai petani, dengan sektor pertanian berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi daerah yang mencapai 4,3 persen pada tahun 2024. Saat ini, Luwu Utara mengalami surplus beras sebesar 96 ribu ton, yang sebagian besar disalurkan ke daerah lain. Dengan luas persawahan mencapai 28 ribu hektare dan luas tanam 47 ribu hektare, produksi gabah mencapai 256 ribu ton atau setara 125 ribu ton beras. Jika seluruh produksi dibeli dengan harga Rp6.500 per kilogram, maka transaksi yang terjadi bisa mencapai Rp1,6 triliun.

Namun, Bupati juga mengungkapkan tantangan yang dihadapi petani, yaitu kebutuhan gudang penyimpanan dan mesin pengering (dryer). Dengan kehadiran Dewan Pengawas Perum Bulog, diharapkan masalah ini dapat segera teratasi.

Sementara itu, Dewan Pengawas Perum Bulog, Frans B.M. Dabukke, menyatakan bahwa kehadiran Bulog di tengah petani merupakan bagian dari penugasan khusus Presiden Prabowo Subianto dalam mendukung kesejahteraan petani melalui kebijakan pembelian gabah dengan harga Rp6.500 per kilogram.

“Dengan total produksi 256 ribu ton dan harga Rp6.500 per kilogram, transaksi yang terjadi mencapai Rp1,6 triliun. Ini angka yang luar biasa. Bulog berkewajiban menyerap gabah petani dengan dukungan dari Anggota DPR RI JFK,” katanya.

Terkait kebutuhan gudang dan mesin pengering, Frans mendorong pemerintah daerah untuk mengajukan usulan resmi serta mempertimbangkan kerja sama dengan pihak ketiga dengan sepengetahuan Bulog. “Kami berkomitmen mendukung ketahanan pangan di Luwu Utara,” tegasnya.

Panen raya ini juga dihadiri oleh berbagai pejabat, termasuk Bupati dan Wakil Bupati Luwu Utara, perwakilan Dandim 1403 Palopo, LO Bulog Sulselbar, Kepala Cabang Bulog Palopo, perwakilan Kapolres Luwu Utara, Brimob Kompi D Baebunta, Dekan Fakultas Pertanian Unhas, Kepala Perum Bulog Sulselbar, Ketua TP PKK Luwu Utara, serta para petani setempat.

Pemimpin Perum Bulog Kanwil Sulsel dan Sulbar, Fahrurozi, menegaskan bahwa harga pembelian gabah di tingkat petani tidak boleh di bawah Rp6.500 per kilogram, namun jika ada pembelian dengan harga lebih tinggi, hal itu diperbolehkan. Bulog juga memastikan kesiapan mereka untuk menyerap gabah dari petani di seluruh Sulawesi Selatan.

“Bulog di setiap kabupaten siap melakukan penjemputan dengan harga Rp6.500 per kilogram untuk setiap gabah kering panen. Saat ini, transaksi beras di Sulsel mencapai 9.000 ton per hari, atau setara dengan 15 ribu ton gabah per hari,” jelas Fahrurozi.

Ia juga menyebutkan bahwa wilayah Luwu Utara, Palopo, Luwu, dan Luwu Timur akan memasuki masa panen besar pada pertengahan April, dengan Bone dan Sidrap sebagai daerah yang saat ini tengah mengalami panen raya. (*)

News Feed