FAJAR, MAKASSAR — Sulsel berduka atas kepergian salah satu tokoh besar dunia usaha, Alwi Hamu. Beliau dikenal sebagai pengusaha visioner dan sosok inspiratif bagi generasi Bugis-Makassar, sekaligus panutan di berbagai bidang. Kontribusi besar beliau, baik dalam dunia ekonomi maupun sosial, meninggalkan jejak yang tidak akan terlupakan.
La Tunreng, salah satu sahabatnya, menyampaikan bahwa Alwi Hamu adalah sosok panutan yang telah memberikan inspirasi bagi banyak orang.
“Beliau adalah tokoh besar di Sulsel yang pernah dipercaya mengemban berbagai jabatan penting. Selain itu, beliau juga merupakan salah satu penggerak utama semangat pengusaha Bugis-Makassar,” ungkap La Tunreng.
Ketua Forum CSR Sulsel ini menceritakan d awal kariernya, Alwi Hamu bersama tokoh-tokoh besar seperti Jusuf Kalla dan Aksa Mahmud dikenal sebagai saudagar Bugis yang membanggakan. Keberhasilan mereka tidak hanya mengangkat nama Sulsel di tingkat nasional, tetapi juga menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus berinovasi dan berkontribusi pada pembangunan daerah.
Salah satu warisan terbesar Alwi Hamu adalah kontribusinya dalam membangun Fajar Group, sebuah media besar yang menjadi kebanggaan Indonesia Timur. Menurut La Tunreng, pendirian Fajar Group bukanlah hal yang mudah.
“Beliau pernah bercerita bahwa membangun Fajar itu betul-betul penuh perjuangan dan pengorbanan. Namun, hasilnya luar biasa. Fajar kini menjadi aset besar yang harus terus dikembangkan oleh anak-anaknya,” ujarnya.
Mantan Ketua Apindo Sulsel ini mengatakan Fajar Group memainkan peran penting dalam mendorong ekonomi Sulawesi Selatan. Media ini tidak hanya menjadi sumber informasi, tetapi juga menjadi jembatan bagi pengusaha lokal untuk memperkenalkan produk-produk mereka ke publik yang lebih luas.