English English Indonesian Indonesian
oleh

Karantina Sulsel Sertifikasi 26 Produk Ekspor ke 29 Negara

Menurut Caca, selain terus mengembangkan layanan digital, Kepala Badan Karantina Sahat M Panggabean terus mendorong layanan karantina yang kolaboratif dengan kementerian dan lembaga pemerintah maupun otoritas karantina di luar negeri. Hal tersebut selain memudahkan layanan bagi masyarakat, juga lebih efektif dan efisien.

“Saat ini layanan digital Barantin yaitu Best Trust, sudah digunakan oleh lebih dari 18 ribu pengguna, terkoneksi dengan kementerian dan lembaga terkait seperti Kementerian Keuangan dalam hal ini pajak dan Bea Cukai, LNSW, BSSN, juga terkoneksi dengan otoritas karantina di luar negeri seperti Belanda, Australia, New Zealand, Chile, Norway dan lainnya, penerapan sistem pre border melalui prior notice dan layanan paperless,” jelas Caca.

Pj Gubernur Sulsel Prof Zudan Arif Fakrulloh yang juga turut serta dalam rangkaian pelepasan ekspor produk dari berbagai wilayah Sulawesi tersebut juga sepakat, bahwa melalui peningkatan ekspor tidak hanya mendapat keuntungan ekonomi dari produk yang diekspor.

Namun, juga manfaat pertumbuhan ekonomi masyarakat yang terdampak dari pekerja, petani, peternak, pelaku transportasi dan lainnya. Hal tersebut menurutnya sangat membantu peningkatan perekonomian masyarakat di Sulsel.

Kepala Karantina Sulsel, Sitti Chadijah menjelaskan, bahwa ekspor senilai USD58,22 juta atau setara dengan Rp919,87 miliar tersebut terdiri dari 26 komoditas.

Diantaranya adalah agar-agar, kakao, kopi, buah pala, cabe merah, carragenan, cengkeh, kakao cair, kopra, cumi-cumi, daging kepiting, kepiting hidup, damar, dedak gandum, gurita, olahan ikan, ikan terbang, kancing kerang, olahan kayu, kerang darah, berbagai produk mete, minyak nilam, pinus, rumput laut, seaweed chopped, talas beku, telur ikan terbang, udang segar dan olahan.

News Feed