FAJAR, MAKASSAR – UNICEF dan Jenewa Institute bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menyelenggarakan Lokakarya Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah (UKSM) untuk Penguatan Program Aksi Bergizi di Hotel Almadera, Makassar.
Acara ini dihadiri oleh Tim Pembina Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah (TP UKSM) dari tingkat provinsi serta dari 24 kabupaten/kota.
Kegiatan ini bertujuan memperkuat kapasitas TP UKSM dalam mempersiapkan, melaksanakan, memantau, dan mengevaluasi program kesehatan dan gizi di sekolah dan madrasah.
Direktur Jenewa Madani Indonesia Surahmansah Said, MPH menyampaikan, Masa depan bangsa ada di tangan remaja saat ini. Ketika kita membahas gizi remaja, kita sedang membahas generasi emas Indonesia 2045.
Program Aksi Bergizi, yang merupakan inisiatif nasional dengan dukungan empat kementerian, bertujuan untuk memastikan remaja memiliki status gizi yang optimal sekaligus menjadi bagian dari upaya pencegahan stunting.
“Harapannya, program ini dapat mengaktifkan UKS di kabupaten/kota dan menjadi program berkelanjutan melalui TP UKSM,” ucapnya.
Perwakilan dari UNICEF, Nike Frans mengatakan, masalah gizi remaja, seperti anemia dan obesitas, masih menjadi tantangan serius. Program Aksi Bergizi yang dimulai sejak 2019 memiliki tiga komponen utama, yaitu pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sehat.
“Melalui kolaborasi lintas sektor, kita dapat membantu remaja menghadapi berbagai tantangan kesehatan dan gizi dengan lebih baik,” ucapnya.
Kepala Bagian Pelayanan Dasar Biro Kesejahteraan Rakyat Sulawesi Selatan, Drs. H. Adnan Nawawi, M.Si., mengatakan, kegiatan ini dapat mempercepat terciptanya generasi yang hidup sehat dan menjadi modal utama pembangunan bangsa.