Tidak hanya itu saja, dikatakan Kyai Amirullah, penghalangan terhadap Gurutta Baharuddin menunjukkan bahwa panitia Konfercab XV NU Kota Makassar adalah orang-orang yang tidak berakhlak.
“Jadi saya mau katakan etikanya anak-anak sudah sangat jauh bergeser. Saya bilang kelewatan ini akhlaknya yang menghalangi,” tandasnya.
Kecaman yang disampaikan Kyai Amirullah ditegaskannya juga berlaku terhadap orang-orang yang ia duga sengaja memerintahkan panitia untuk menghalangi Gurutta.
“Lagi-lagi saya mau katakan, kalau orang dulu itu biar ada perintahkan tapi kalau dengar bahwa itu ulama, pasti dia tidak akan dengar perintah itu. Jadi memang keterlaluan,” pungkas Ketua Pengurus Masjid 99 Kubah Asmaul Husna Pemprov Sulsel ini.
Sembilan MWC Tolak Hasil Konfercab
Para pengurus dari sembilan MWC tegaskan menolak hasil Konfercab XV NU Kota Makassar. Hal itu sesuai dengan sikap mereka yang sebelumnya juga menolak pencalonan Usman Sofyan sebagai Ketua Tanfidziah PCNU Makassar.
Seperti halnya Gurutta Baharuddin, para pengurus dari sembilan MWC ini mengaku sangat kecewa dengan pelaksanaan konfercab yang dituding telah disetting sedemikian rupa untuk memuluskan jalan Usman Sofyan menjadi ketua.
Sebagai perwakilan, salah satu pengurus dari sembilan MWC membeberkan sejumlah alasan dibalik tudingan bahwa konfercab telah disetting sebelum dilaksanakan.
Dimulai dari saat pembukaan, Wakil Sekjend PBNU atau yang ditunjuk sebagai Karteker PCNU Makassar, Andi Sahibuddin itu tidak mengurai permasalahan yang terjadi sehingga konfercab sebelumnya harus ditunda. Dimana permasalahannya adalah terkait pemilihan AHWA.