Menurut Yazid, jika konfercab dipaksakan dengan SK MWC baru, maka bisa saja menimbulkan permasalah lainnya. Bahkan dinilai melanggar hukum.
“Kalau ini dipaksakan akan menimbulkan permasalahan hukum, keberatan dikemudian hari. Kalaupun dipaksakan bisa digugat perdata,” jelas Yazid yang berlatar belakang magister hukum ini.
Berangkat dari apa yang disampaikan, Yazid menegaskan dirinya sangat mencintai NU, sehingga jelas akan menolak orang-orang yang dianggapnya justru tidak mencintai NU dan para Ulama.
“Saya sangat mencintai NU dan para Ulama. Jangan sampai NU dipimpin oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Hanya digunakan kepentingan pribadi,” tegasnya.
Hal senada juga sebelumnya disampaikan Rois Syuriyah MWC Manggala, KH Rasyid Kudaedah yang menyebut Usman Sofyan sebagai karteker telah melanggar aturan organisasi dengan melakukan pemecatan terhadap pengurus-pengurus MWC yang aktif.
Pemecatan yang menurut dia, sarat akan kepentingan Usman Sofyan yang diwacanakan akan maju sebagai calon Ketua Tanfidziah PCNU Makassar dalam konfercab nanti.
“Pemecatan oleh karteker jelas adalah bentuk menyalahi aturan yang bisa merusak organisasi. Itulah kenapa kami menyampaikan penolakan ini,” tegasnya.
Labih lanjut dikatakan Rasyid, tidak hanya pemecatan pengurus-pengurus MWC, karteker juga dianggap tidak profesional karena diisi oleh orang yang disinyalir adalah pembuat masalah sehingga konfercab sebelumnya berakhir ditunda.
“Keputusan ini kami anggap yang paling berbahaya karena sudah tahu dia yang menyebabkan masalah sampai konfercab deadlock, tapi didudukkan di posisi karteker,” sesalnya.