FAJAR, MAKASSAR – Sektor pertanian merupakan tulang punggung ekonomi Sulawesi Selatan. Sektor ini menyumbang hingga 60 persen dari total kredit senilai Rp14,26 triliun yang telah disalurkan di Sulawesi Selatan.
Kontribusi besar ini mencerminkan betapa pentingnya sektor tersebut bagi ekonomi lokal, sekaligus menegaskan peran strategisnya dalam menunjang ketahanan pangan nasional.
“Angka ini menunjukkan betapa eratnya akar budaya masyarakat Sulawesi Selatan dengan kekayaan alamnya. Perkebunan, perikanan, kehutanan, dan keindahan pegunungan menjadi denyut kehidupan yang menopang perekonomian daerah ini,” Kata Kepala OJK Sulselbar, Darwisman, Selasa, 19 November 2024.
Darwisman menambahkan bahwa ekonomi Sulsel dibangun di atas fondasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), di mana sektor unggulannya adalah pertanian. Namun, ia juga mengakui adanya tantangan besar terkait akses permodalan. Dari total 1,8 juta UMKM di Sulawesi Selatan, hanya sekitar 262.000 rekening atau sekitar 14–15 persen yang telah mendapatkan akses kredit.
“Jika semua UMKM ini mampu mengakses kredit, dampaknya akan luar biasa. Ekonomi Sulawesi Selatan akan tumbuh pesat, kesejahteraan masyarakat akan meningkat, dan kontribusi kita terhadap perekonomian nasional akan semakin besar,” ucapnya.
Kesenjangan akses kredit ini menjadi perhatian utama OJK. Sosialisasi yang lebih luas dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya layanan keuangan dan kredit menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Menurut Darwisman, dengan kebijakan dan dukungan yang tepat, sektor pertanian dan UMKM dapat berkembang pesat, memberikan dampak besar pada perekonomian daerah.