Menurutnya, HVO, salah satu inovasi yang diaplikasikan untuk mendukung target nasional Net Zero Emission 2060 dan pengurangan emisi karbon sebesar 33% pada 2030. “Jadi tunggu sampai selesai uji coba. Insyaallah ini akan berlanjut. Ini masih tahap awal,” imbuhnya.
Produck Support Manager Trakindo, Samuel Tikupadang mengaku ikut memantau perkembangan uji coba penggunaan HVO pada alat berat. Hasilnya, jauh lebih baik dari solar konvensional.
“Kualitas stabil. Kalau di simpan di tempat dingin tidak ada perubahan warna. Kualitas terbaik. Sentana tinggi, 75 persen. Kalau semakin tinggi itu artinya murni. Sulfur hampir nol,” kata Samuel Tikupadang.
Penggunaan HVO bebernya hanya melakukan plassing. Tambahan lain untuk melakukan modifikasi tidak diperlukan. Sehingga hal ini bebernya saat baik. “Tingkat produktivitas tinggi. Konsumsi bisa turun dua persen dari setiap unit Carterpillar. Lebih irit,” terangnya.b
Direktor of Product Support United Tractors, Idot Supriadi juga mengaku jika penggunaan HVO pada kendaraan Komatsu tidak terjadi masalah yang berarti. BBM ramah lingkungan ini sangat baik.
“Harapannya, bisa terus menggunakan. Laporan yang kita terima tidak ada masalah yang berarti. Kami dari united tractors dan Komatsu mendukung bahan bakar ramah lingkungan ini,” kata Idot.
sementara itu, Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga, Maya Kusmaya, mengaku senang. Sebab uji coba penggunaan HVO pada alat berat miliki PT Vale tak ada kendala sama sekali.
“Ini masih tahap awal. Kami tentu hadir untuk memberikan produk yang lebih ramah lingkungan. Dan penggunaan HVO ini pertama kali dilakukan oleh perusahaan PT Vale Indonesia,” kata Maya Kusmaya.