English English Indonesian Indonesian
oleh

Upaya Pelestarian dan Inovasi di Peringatan Hari Batik Nasional 2024

FAJAR, YOGYAKARTA— Batik sebagai pusaka budaya Indonesia terus dijaga dan dikembangkan agar tetap relevan dengan perkembangan zaman. Hal ini disampaikan oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, dalam acara puncak Peringatan Hari Batik Nasional (HBN) 2024 yang digelar di Candi Prambanan beberapa waktu lalu.

Sri Sultan mengapresiasi pelaksanaan acara yang diselenggarakan oleh Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik (BBSPJIKB), unit kerja di bawah Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kementerian Perindustrian. Ia menyatakan dukungannya terhadap upaya revitalisasi batik secara progresif dan berkelanjutan, yang dirancang melalui rangkaian kegiatan demi memperkokoh posisi industri batik di tengah gempuran perubahan zaman.

“Pendekatan revitalisasi harus mencakup aspek komprehensif, mengenali potensi lingkungan dalam aspek sejarah, makna, keunikan, dan citra yang dimiliki batik. Revitalisasi tidak boleh berhenti pada aspek estetika fisik, tetapi harus menyentuh akar budaya yang lebih dalam, dengan mempertimbangkan ciri khas budaya lokal,” ucapnya.

Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA), Reni Yanita, juga menekankan pentingnya kolaborasi dalam revitalisasi industri batik. Reni menyebutkan bahwa kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan seperti pemasok bahan baku, distributor, pemerintah, akademisi, dan desainer akan memperkuat ekosistem industri batik yang lebih efisien dan efektif.

News Feed